“Bikin KTP dan KK di tempat tukang foto, minta tolong dibuatkan, bayar 150 ribu untuk dua orang,” katanya.
Perempuan berusia 53 tahun ini juga kesulitan mengakses layanan posyandu.
“Imunisasi nggak bisa, vitamin juga nggak dapet. Katanya orang lokasi jadi nggak dapet jatah,” katanya.
Keluarga Supiyah dicap sebagai orang lokasi dengan maksud ada kaitannya dengan peristiwa Talangsari.
Sementara akses air bersih dari bantuan pemerintah juga tak bisa diharapkan, meski instalasinya sudah masuk ke rumahnya.
“Nggak ngalir airnya,” terang Supiyah yang mengatakan baru mendapat instalasi air bersih kurang dari setahun.
Meski lambat, listrik dan jalan beraspal dan dicor kini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di dekat lokasi peristiwa Talangsari sejak tahun 2021.
“Sebelumnya listrik di desa ini 'gantol' dari desa sebelah,” terang Suroto.
Jangan Jadi Dendam yang Diwariskan