Menengok Pembangunan Berketahanan Iklim di Desa Tegal Yoso: Desa Program Kampung Iklim di Lampung Timur

- 30 Maret 2024, 12:42 WIB
Menengok Pembangunan Berketahanan Iklim di Desa Tegal Yoso: Desa Program Kampung Iklim di Lampung Timur.
Menengok Pembangunan Berketahanan Iklim di Desa Tegal Yoso: Desa Program Kampung Iklim di Lampung Timur. /Pixabay/Tumisu

PR Metro Lampung News--Program Voice for Inclusiveness Climate Resillience Actions (VICRA) hadir di Lampung Timur.

Tak hanya mengenalkan sejarah desa, program Vicra juga mengajarkan kecenderungan masyarakat ketika terjadi perubahan iklim, kearifan lokal masyarakat, pemetaan potensi dan
masalah kajian mata pencaharian dan kalender musim serta menemukan konsep pemberdayaan masyarakat berketahanan iklim

Program ini diinisiasi oleh Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dan Wahana Lingkungan Hidup pada tahun 2021, tepatnya di Desa Tegal Yoso untuk mewujudkan penyadaran masyarakat peduli iklim.

Baca Juga: BMKG Lampung Prediksi Awal Musim Kemarau Tahun 2024 Terjadi di Bulan Mei, Puncak Kemarau Pada Agustus 2024

Kegiatan ini dilakukan di Lampung Timur karena Lampung Timur menjadi lokasi super prioritas berdasarkan kajian bappenas yang memiliki potensi kerugian ekonomi besar di sektor pertanian.

Sementara pemilihan Desa Tegal Yoso sebagai lokasi program kampung iklim (Proklim) karena desa ini merupakan desa penyangga Taman Nasional Way Kambas.

Berawal dari  Desa Tegal Yoso, kini jumlah desa proklim di Lampung Timur sudah bertambah yakni di Rantau Jaya Udik 2, Sukorahyu, Sri Rejosari, Jepara, Braja Asri, Tambah dadi, Tanjung Kesuma, Taman Endah, Taman Fajar, Tanjung Tirto, Labuhan Ratu IX, Margasari dan Pulowaru.

Disampaikan pihak Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lampung Timur beberapa kegiatan yang telah dilakukan di Desa Tegal Yoso yaitu:

  1. Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat 
  2. Menggunakan Energi Terbarukan Konservasi dan Penghematan Energi: dengan menggunakan lampu hemat energi dan meningkatkan pencahayaan alami dalam rumah
  3. Pertanian Rendah Emisi GRK: menggunakan pupuk organik dan tidak membakar jerami di sawah. Penggunaan pupuk organik membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi emisi GRK dari sektor pertanian.
  4. Meningkatkan dan/atau mempertahankan tutupan vegetasi: melakukan penghijauan dengan menanam pohon di sekitar desa.

Untuk hasil kelembagaan yang telah dirasakan masyarakat Desa Tegal Yoso yaitu:

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x