Tentang hal ini, Allah ta’ala berfirman:
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا (المائدة : ٤٨)
Maknanya:
“Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang” (QS al-Ma’idah: 48) Dalam hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الأَنْبِيَاءُ إخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ دِيْنُهُمْ وَاحِدٌ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى (رواه البخاري ومسلم وأحمد وابن حبان)
Maknanya: “Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yaitu agama Islam, dan ibu-ibu (syari’at-syari’at) mereka berbeda-beda” (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibnu Hibban).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Oleh karena itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah Muslim pertama.
Beliau diperintahkan oleh Allah untuk melanjutkan misi para nabi dan rasul sebelumnya dalam mengajarkan dan menyebarluaskan agama Islam.
Baca Juga: Terbaru, Khutbah Jumat Tahun Baru 2021 Tema Alasan Allah Sembunyikan Amal, Dosa, dan Wali Itu Mulia
Baca Juga: Khutbah Jumat Tema Tahun Baru 2021 Buat Evaluasi Amal dan Perilaku Demi Lebih Baik Menjalankan Hidup