Intip 5 Hal Mahasiswa KKN Unila Gelar Sosialisasi Buat Pestisida Nabati dan Mikroorganisme Lokal di Pringsewu

- 11 Maret 2021, 21:09 WIB
Foto bersama tim mahasiswa KKN Unila, tiga dosen, dan para aparatur desa Wonodadi, Pringsewu
Foto bersama tim mahasiswa KKN Unila, tiga dosen, dan para aparatur desa Wonodadi, Pringsewu /Rilis/

PR Metro Lampung News-- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Putra Daerah Universitas Lampung (Unila) periode 1 tahun 2021 menggelar sosialisasi pembuatan pestisida nabati dan mikroorganisme lokal (Mol). Kegiatan dilangsungkan di Balai Pekon Wonodadi, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu pada Kamis 18 Februari 2021.

Redaksi metrolampung.pikiran-rakyat.com merangkum lima hal kegiatan sosialisasi tersebut, sebagai berikut.

1. Sosialisasi Menyasar Aparatur Desa

Sosialisasi pembuatan pestisida nabati dan Mol  itu mengundang aparatur desa, kepala dusun, dan ketua rukun tetangga (RT) setempat. 

Pada pelaksanaan sosialisasi dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya mencegah penularan Corona Virus Disease (Covid-19). Seperti pakai masker, mencuci tangan, membatasi peserta sosialisasi, dan lainnya.

Baca Juga: Sederet Prestasi Dicapai, Pemum UKPM Teknokra Unila Nilai Itu Hanya Bonus

2. Undang Tiga Dosen Sebagai Pemateri

Para mahasiswa KKN itu menghadirkan tim dosen kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unila sebagai pemateri. Diantaranya, Syaiful Bahri, Rinawati, dan Yuli Ambarwati.

Ketua Pelaksana Muhammad Subkhi Al Ridho mengatakan masyarakat Pekon Wonodadi dapat memiliki inovasi baru untuk pengelohan limbah organik.

“Kami berharap dengan diselenggarakan acara ini dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari,” ujar Subkhi.

3. Mengenal Pestisida Nabati

Syaiful Bahri selaku pemateri menyampaikan pengetahuan secara umum tentang pestisida nabati.

Baca Juga: 3 Mahasiswa KKN Unila Berdayakan Warga Pekon Lemong Pesisir Barat Buat Nugget Ikan Tongkol

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman.

“Syarat bahan pestisida nabati memiliki ciri-ciri, yaitu rasa yang pahit, panas, dan baunya menyengat,” tutur Syaiful Bahri.

Pada pembuatan pestisida nabati ini, mengambil bahan puntung rokok dan kulit bawang yang sudah diberi air dan difermentasi selama kurang lebih 7 hari.

Pestisida kulit bawang dan pestisida puntung rokok atau tembakau ini dapat membunuh hampir semua hama yang menyulitkan para petani.

Jika menggunakan pestisida sintetis dalam pertanian tidak sedikit kekurangan yang didapatkan.

Seperti merusak tanah, tanah menjadi pecah-pecah dan tidak gembur, dan unsur hara terkontaminasi.

Maka dari itu, penggantian ke pestisida nabati sangat disarankan.

“Memang agak lama (daya kerjanya), tetapi manfaatnya lebih banyak, dan lebih bagus (hasilnya),” ujar Syaiful.

4. Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal

Setelah memberikan penjelasan mengenai pestisida nabati. Selanjutnya pemateri menjelaskan mikroorganisme lokal.

Mikroorganisme lokal merupakan salah satu jenis pupuk organik cair hasil fermentasi yang mengandung mikroorganisme hasil produksi sendiri dari bahan-bahan alami di sekeliling kita (lokal).

Baca Juga: Hari Musik Nasional, Dua Mahasiswa Unila Lampung Lestarikan Alat Musik Lampung

Nasi basi salah satu media untuk hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna  mempercepat dan menghancurkan bahan-bahan organik (decomposer) atau sebagai tambahan nutrisi.

Beberapa keunggulan dari pemanfaatan mikroorganisme lokal.  Seperti pembuatannya yang sederhana dan mudah dengan waktu yang relatif singkat, biaya pembuatan murah, dan pupuk organik yang dihasilkan mengandung unsur kompleks baik makro maupun mikro serta mengandung mikroba meninggalkan residu.

5. Harapan Tim Mahsiswa KKN Unila

Mahasiswa KKN Unila Ratna Komalasari (Pendidikan Biologi) berharap mendatang, dengan terwujudnya pengolahan limbah yang baik, maka lingkungan akan terjaga.

Hasil pengolahan limbah yang menjadi pestisida nabati dan mikroorganisme lokal tentunya sangat baik untuk digunakan dalam pengelolaan pertanian di Desa Wonodadi.

Baca Juga: Para Pelajar Pekon Lemong Pesisir Barat Diajarkan Buat Hand Wash Oleh Mahasiswa KKN Unila

"Nantinya pembuatan pestisida nabati dan mikroorganisme lokal dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian," ucapnya melalui rilis yang diterima oleh metrolampung.pikiran-rakyat.com.

Tim mahasiswa KKN Unila di Pekon Wonodadi diantaranya, Anugrah Gusti Ridwanda (Teknik Sipil), Armidla Nadya Kurniati (Kimia), Fikri Achmadi (Teknik Elektro), Hazel Salma (Pendidikan Kimia), M Subkhi Al Ridho (Matematika), Ratna Komala Sari (Pendidikan Biologi), Rendi Efri Sanjaya (Matematika), Windy Wulansari (Adminstrasi Bisnis), dan Yuni Saputri (Teknik Kimia).***

Editor: Alfanny Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah