Strategi Pecah Belah dan Kuasai ini dijalankan dengan cara Belanda akan berpihak pada salah satu golongan, menyuplai persediaan perang saudara tersebut lalu meminta imbalan. Belanda berhak menguasai wilayah yang dijanjikan.
Pada perang Padri misalnya, buntut perseteruan golongan adat dan gongan ulama kerajaan Pagaruyung adalah niat golongan Padri atau yang ingin memperbaiki kebiasaan golongan adat. Kebiasaan terlarang ini berupa mabuk-mabukan dan berjudi.
Golongan adat yang tidak tahu sedang diadu domba oleh Belanda, menerima bantuan mereka dan jatuh pada Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara ini. Golongan Padri pun melemah.
Tuanku Imam Bonjol adalah panglima perang saat itu. Ia masih berupaya membangun kekuatan golongan Padri kembali dalam pelariannya, namun gagal.
Baca Juga: Cara Menggunakan Snack Video Lengkap Bagi Pemula Daftar Sampai Dapat Koin dan Uang Banyak
Begitulah bagaimana rakyat Sumatera Barat dikalahkan pada 1838.
Sobat prestasi, sejarah buruk ada agar kita bisa belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya.
Setelah mengupas Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara. Kita jadi tahu kan seberapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.***