Strategi Belanda yang Mengalahkan Perlawanan Setiap Daerah di Nusantara

- 1 Maret 2021, 20:45 WIB
Strategi pecah belah dan kuasai Belanda, Devide et Impera
Strategi pecah belah dan kuasai Belanda, Devide et Impera /ibtimes

Metro Lampung News-- Salam sobat prestasi, pada artikel sebelumnya kita membahas penyebab Seluruh Nusantara melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Ternyata perlawanan itu tidak mudah, mari mengupas Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara.

Ambisi pemerintah Belanda saat itu yang tertuang dalam Pax Neerlandica menyebabkan rakyat Nusantara menderita. 

Srategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara membuat Belanda bebas menjarah sumberdaya kerajaan-kerajaan, memonopoli perdagangan serta memaksa rakyat untuk berperang dan bekerja demi mereka.

Baca Juga: Cek Disini Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos yang Berlaku Hingga April 2021 dan Cara Mencairkannya

Terjadilah perlawanan dari seluruh daerah di Indonesia. Daerah-daerah kerajaan tersebut antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Palembang, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Maluku.

Menghadapi setiap perlawanan, koloni memiliki Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara.

Perjuangan prajurit kerajaan-kerajaan tersebut berlangsung selama 266 tahun lamanya, hitung saja sejak 1641-1907.

Mereka menyerang benteng-benteng pemerintah Belanda di daerahnya masing-masing dan bahkan pergi menyerbu pertahanan utama Belanda, di Batavia.

Meskipun melawan dengan gigih, Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara sangat menyulitkan para pahlawan saat itu.

Baca Juga: Seluruh Nusantara Melakukan Perlawanan terhadap Belanda! Inilah Penyebabnya

Ada juga faktor penyebab kekalahan lain. Kurangnya persenjataan, jauhnya jarak yang harus ditempuh prajurit kerajaan dan perseteruan internal seperti seteru antar golongan merupakan faktor-faktor yang mempermudah pemerintah koloni melaksanakan Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara itu.

Devide et Impera merupakan Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara itu.

Bagi sobat prestasi yang belum mengetahui, strategi ini merupakan politik adu domba andalan Belanda jauh sejak masa pemerintahan VOC.

Koloni menerapkan Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara dengan memanfaatkan perpecahan internal para raja Nusantara.

Strategi ini diterapkan pada peristiwa berikut, yaitu Perlawanan Kesultanan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin.

Baca Juga: Persamaan Teori Brahmana dan Sudra dalam Pengaruh Masuknya Agama di Indonesia

Perlawanan Rakyat Jawa yang dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono II sebelum gerilya Pangeran Dipenogoro.

Perlawanan rakyat Sumatera Barat dalam Perang Padri oleh Tuanku Imam Bonjol.

Strategi Pecah Belah dan Kuasai ini dijalankan dengan cara Belanda akan berpihak pada salah satu golongan, menyuplai persediaan perang saudara tersebut lalu meminta imbalan. Belanda berhak menguasai wilayah yang dijanjikan.

Pada perang Padri misalnya, buntut perseteruan golongan adat dan gongan ulama kerajaan Pagaruyung adalah niat golongan Padri atau yang ingin memperbaiki kebiasaan golongan adat. Kebiasaan terlarang ini berupa mabuk-mabukan dan berjudi.

Golongan adat yang tidak tahu sedang diadu domba oleh Belanda, menerima bantuan mereka dan jatuh pada Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara ini. Golongan Padri pun melemah.

Tuanku Imam Bonjol adalah panglima perang saat itu. Ia masih berupaya membangun kekuatan golongan Padri kembali dalam pelariannya, namun gagal.

Baca Juga: Cara Menggunakan Snack Video Lengkap Bagi Pemula Daftar Sampai Dapat Koin dan Uang Banyak

Begitulah bagaimana rakyat Sumatera Barat dikalahkan pada 1838.

Sobat prestasi, sejarah buruk ada agar kita bisa belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya.

Setelah mengupas Strategi Belanda yang mengalahkan semua perlawanan setiap daerah di Nusantara. Kita jadi tahu kan seberapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.***

Editor: D. W. Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah