Selain karena debit air yang kecil, menurut Hartono kekeringan juga dipengaruhi oleh sarana irigasi dimana saluran yang ada merupakan sarana tersier atau tidak permanen sehingga air akan terserap ke dalam tanah di sepanjang jalan alirannya. Bencana akibat dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh warga juga terdiri dari banjir, angin kencang, puting beliung, dan pohon tumbang. Intensitas bencana-bencana tersebut memang tidak signifikan dalam mempengaruhi produksi padi namun menjadi referensi penting dalam menyuarakan aksi perubahan iklim.
“Saya mengapresiasi warga Tulus Rejo di mana kapasitasnya dalam hal mengidentifikasi bencana-bencana akibat perubahan iklim ini sudah sangat baik. Untuk penangannya kita memang butuh pelatihan terus dalam upaya beradaptasi dengan dampak perubahan iklim ini,” tutup Isyanto.***