Indahnya 5 Tempat Wisata di Pugung Pesisir Barat Lampung Mulai Laut, Bebatuan, Air Terjun Sampai Budaya Adat

- 10 Maret 2021, 23:21 WIB
 5 Tempat Wisata di Pugung Pesisir Barat Lampung Mulai Laut, Bebatuan, Air Terjun Sampai Budaya Adat
5 Tempat Wisata di Pugung Pesisir Barat Lampung Mulai Laut, Bebatuan, Air Terjun Sampai Budaya Adat /

PR Metro Lampung News-- Nama Pugung populer karena letak daerahnya sangat strategis yaitu terletak di Jalan Lintas Sumatera. Setiap orang yang memiliki tujuan pulang ke Provinsi Bengkulu jika melalui rute perjalanan Pesisir Barat (Pesibar) Provinsi Lampung tentunya akan menginjakkan kaki di wilayah Pugung.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat Kecamatan Pesisir Utara (2019) Pugung terletak lebih kurang 300 KM dari pusat pemerintahan Provinsi Lampung atau sekitar 8-9 jam perjalanan dari Kota Bandar Lampung.

Seluruh wilayah Kecamatan Pesisir Utara dan Kecamatan Lemong inilah yang disebut Pugung.

Pugung tidak pernah membuatmu bosan, karena Pugung adalah magnet wisata di ujung Lampung.

Daerah yang dikelilingi bukit barisan, terletak di sepanjang pesisir pantai, ombaknya yang masuk ke jajaran ombak ke-7 tertinggi di dunia, terletak di depan hamparan Samudera Hindia, penduduknya yang ramah, serta masih terlestarikannya adat budaya menjadikan Pugung sebagai daerah wisata yang unik dan menarik.

Wisata pantai dengan suguhan sunset dan bebatuan eksotisnya di Pesisir Barat Lampung

Menjejakkan kaki di Pugung adalah sebuah garansi menikmati eksotika di ujung perbatasan Lampung.

Ketika masyarakat dan para wisatwan memasuki Kecamatan Pesisir Utara, itu menandakan bahwa mereka telah memasuki daerah Pugung.

Baca Juga: 3 Mahasiswa KKN Unila Berdayakan Warga Pekon Lemong Pesisir Barat Buat Nugget Ikan Tongkol

Wisatawan akan disambut jejeran pohon kelapa, deburan ombak seirama, dan bebatuan eksotis yang menambah keindahan pesisirnya.

Tak hanya itu, Pugung yang memiliki geografis strategis akan menyajikan berbagai magnet keindahannya.

Jika para wisatawan berangkat dari pusat Kota (Krui) menuju Pugung maka dibagian sebelah kanan akan tersaji deretan bukit barisan yang memberikan udara segar serta pemandangan serba hijau.

Apabila perjalanan dirasa melelahkan maka Pugung tidak akan pernah membuatmu bosan.

Soalnya ketika para wisatawan menoleh kesebalah kiri maka mereka akan melihat betapa indahnya pemandangan matahari terbenam (sunset) di Samudera (Hindia) dan diiringi para nelayan yang menepi untuk meminggirkan perahunya di kala petang.

Pantai di Pugung selalu dijadikan objek dalam mengabadikan berbagai moment.

Wisata Bebatuan Tihang Pesisir Barat Lampung

Di Pekon (Desa) Kota Karang Kecamatan Pesisir Utara terdapat wisata Batu Tihang.

Uniknya batu ini tidak hanya sekedar batu biasa, tetapi memiliki ukuran yang tinggi seperti tiang atau dalam bahasa lampung yaitu tihang.

Tepat di belakang Batu Tihang, para wisatawan dapat menyaksikan momentum terbenamnya sunset di ufuk barat. Dokumentasi wisata Batu Tihang dapat dilihat.

Setengah jam perjalanan dari wisata Batu Tihang maka para wisatawan akan tiba di Pekon Pugung Penengahan yang menandai wisatawan telah masuk daerah Kecamatan Lemong.

Pekon Pugung Penengahan terkenal dengan Pantai Serunting. Sebenarnya Pantai Serunting terletak dari ujung Pekon Pugung Penengahan hingga awal Pekon Bandar.

Pantai Serunting memiliki terumbu karang disepanjang pinggir pantainya yang seringkali dijadikan tempat untuk mencari sioh (sejenis siput laut contohnya: sioh luncat, bungok serta landak laut atau seringkali disebut masyarakat sekitar sebagai memunil).

Beberapa batu karang berukuran besar yang dijadikan tempat memancing, dan di kala petang sunset menjadi incaran spot foto yang tidak pernah luput dari para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Lima belas menit dari Pekon Bandar terdapat plang atau papan nama bertuliskan “Selamat Datang di Batu Mirau” yang terletak di Pekon Malaya.

Baca Juga: Para Pelajar Pekon Lemong Pesisir Barat Diajarkan Buat Hand Wash Oleh Mahasiswa KKN Unila

Batu Mirau tidak pernah sepi pengunjung. Pada hari lebaran, liburan tahun baru, serta memasuki liburan semester untuk para pelajar, Batu Mirau selalu menjadi wisata incaran.

Uniknya di wisata Batu Mirau terdapat 2 batu yang saling berhadapan.

Lalu memiliki ukuran tinggi, serta dikelilingi batu lainnya, sehinga wisata yang satu ini sangat digemari para pencinta spot foto berlatar belakang bebatuan yang mana ketika petang tiba maka matahari terbenam tepat di belakang kedua batu tersebut.

Selain itu, Batu Mirau memiliki keunggulan lain berupa hamparan pasir putih yang luas sehingga membuat wista ini sangat cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, bersantai, menyantap berbagai jenis makanan dengan nuansa alami eksotisnya jejeran bebatuan dan deburan ombak di pantai.

Vidio wisata Pantai Batu Mirau dapat dilihat pada Chanel akun YouTube Indah Sukma Ningsih dengan judul “Malaya punya Raja Empat Juga loh”. Adapun dokumentasi wisata Batu Mirau dapat dilihat pada gambar 1.6.

Wisata Air Terjun di Pesisir Barat

Pekon Malaya tidak hanya terkanal karena keindahan Batu Mirau tetapi juga Air Terjun Keghamiannya. Air Terjun Keghamian merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Pesisir Barat.

Untuk sampai ke lokasi, para wisatawan harus menempuh 2 jam perjalanan dari pusat Pekon Malaya. Rute perjalanan yang dilewati berupa jalan setapak (perkebunan warga) dan setengahnya harus melewati sungai.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Unila Laksanakan Progja Rumah Pintar di Pekon Lemong Pesisir Barat

Rasa lelah akan terbayar dengan keindahan Air Terjun Keghamian dengan nuansa alami berupa deretan pohon damar yang menjadi tanaman lokal Kabupaten Pesisir Barat serta pemandangan Bukit Barisan di sekitarnya. Uniknya percikan air terjun dapat mencapai 10 meter dari pusat jatuhnya air terjun.

Wisata Adat dan Budaya

Daerah Pugung sangat menjaga warisan adat dan budaya salah satunya adalah Kekiceran. Kekiceran merupakan salah satu budaya asal Pesisir Barat (Pugung) yang pada tahun 2016 mendapatkan penghargaan sebagai warisan tak benda.

Kekiceran dilaksanakan pada malam hari yaitu tanggal 1-7 syawal tepatnya selama 1 minggu. Kekiceran digelar di 3 Marga yakni Marga Tampak (Kecamatan Pesisir Utara), Marga Pugung Penengahan (Kecamatan Lemong), dan Marga Malaya (Kecamatan Lemong).

Selain bertujuan untuk melestarikan budaya, Kekiceran juga dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi antara Marga dengan cara berkreasi dan berinovasi melalui seni tari.

Uniknya Tari yang dilombakan di Kekiceran hanya 2 yaitu Tari Adat dan Tari Cipta. Tari adat menggenakan pakaian adat, biasanya diiringi dengan alunan musik yang lebih lembut dengan penari berjumlah 4-10 orang.

Sedangkan Tari Cipta biasanya terdapat beberapa penari yang menggunakan pakaian adat dan selebihnya menggunakan pakaian sesuai judul tarian, diiringi musik sesuai dengan kreasi pencipta tari asal Pekon masing-masing dan dengan jumlah penari tidak terbatas.

Lokasi Kekiceran dilaksanakan bergantian di setiap Pekon, pada tempat terbuka di tengah Pekon dengan perlengakapan seperti korsi, meja, sound system, penerangan, dan perlengkapan lainnya.

Adapun hadiah untuk setiap pemenang seperti pada umumnya yaitu piala, uang, buku, alat tulis, dan sebagainya. Hingga saat ini Kekiceran masih tetap terjaga dengan keunggulannya sebagai sarana hiburan sekaligus silaturahmi yang menambah kreativitas dan inovasi serta ajang pengenalan budaya dan wisata lokal asal Kabupaten Pesisir Barat.

Penulis artikel ini adalah Indah Sukma Ningsih. Dia merupakan mahasiswa Universitas Lampung yang baru saja meraih juara tiga lomba menulis tentang wisata di Pesisir Barat.
Penulis artikel ini adalah Indah Sukma Ningsih. Dia merupakan mahasiswa Universitas Lampung yang baru saja meraih juara tiga lomba menulis tentang wisata di Pesisir Barat.

Vidio acara Kekiceran dapat dilihat pada chanel akun youtobe Indah Sukma Ningsih dengan judul “Kekiceran, Warisan Tak Benda yang Terlestarikan”. ***

Editor: Alfanny Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah