7 Strategi Cara Pengembangan Pariwisata di Banyuwangi

- 30 November 2020, 19:32 WIB
Tangkapan layar Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Bayuwangi Bramuda menayangkan kata-kata dari Bupati Bayuwangi. Bramuda menjadi narasumber dalam  Webinar Bank Indonesia Provinsi Lampung, Senin 30 November 2020
Tangkapan layar Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Bayuwangi Bramuda menayangkan kata-kata dari Bupati Bayuwangi. Bramuda menjadi narasumber dalam Webinar Bank Indonesia Provinsi Lampung, Senin 30 November 2020 /Hanisaul Khoiriyah/Metro Lampung News

Tahun berikutnya, naik menjadi 15 festival. Pada 2014, terdapat 23 festival tahun 2015 terdapat 38 festival, dan tahun 2016 sebanyak 54 festival.

Baca Juga: Cara Dapat Promo Cashback, Diskon, dan Gratis Ongkir Belanja di Tokopedia Bagi Nasabah BTN

Lalu, tiga tahun berturut-turut 2017 sebanyak 72 festival, tahun 2018 sebannyak 77 festival, dan tahun 2019 sebanyak 99 festival. Pada 2020 ini, festival Banyuwangi total sudah mencapai jumlah 123 festival.

"Ternyata ini (kenaikan jumlah event) dampaknya luar biasa pada perkembangan ekonomi kreatif", ungkap Bramuda kemudian.

Lanjutnya, " Dimana ada festival makan itu muncul produk-produk baru. Batik laris, makanan kecil laris. Semua produk laku yang tadinya orang nggak mau buat sekarang jadi buat."

Tentunya hal ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Event yang semakin bertambah tiap tahunnya menyediakan lapak dan pasar dagang bagi para pelaku usaha UMKM.

3. Kolaborasi semua dinas pemerintahan tingkat kabupaten
Pariwisata di Banyuwangi berkembang pesat juga didukung oleh kolaborasi antara semua elemen. Termasuk semua Dinas pemerintahan yang ada di sana.

Bagi pemerintah Banyuwangi, setiap dinas adalah Dinas Pariwisata. Sehingga, bila ada sebuah event atau kegiatan, maka semuanya turun tangan untuk membantu menyukseskan acara.

4. Inovasi di era pandemi
Bramuda menuturkan bahwa tahun 2020 dihantam oleh dua hal, yaitu disrupsi milenial dan pandemi covid-19. Maka, langkah yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Banyuwangi adalah mencari solusi atas tantangan tersebut.

Pertama, membuka kantor dinas untuk masyarakat umum. Kantor dijadikan pusat kegiatan masyarakat.

Halaman:

Editor: Alfanny Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah