Akan tetapi jika Anda tidak terbiasa berlari, sebaiknya Anda tidak memulainya selama kehamilan. Hal itu karena lari adalah latihan intensitas tinggi dan bisa membuat tubuh lebih stres jika Anda tak biasa melakukannya.
Wanita hamil yang tidak aktif secara fisik sebelum kehamilan, masih dapat memanfaatkan olahraga berdampak rendah selama kehamilan, seperti berjalan, bersepeda, dan yoga.
3. Resiko berlari di saat kehamilan
Sebelum melakukan olahraga apa pun saat hamil, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda, kata Gaither. Bahkan jika Anda seorang pelari sebelumnya dan ingin terus berlari, dokter Anda dapat membantu Anda menyesuaikan tingkat aktivitas fisik Anda seiring dengan perkembangan kehamilan Anda.
Jika Anda memutuskan untuk terus berlari selama kehamilan, ada beberapa risiko yang harus Anda waspadai, termasuk terjatuh saat berlari. Resiko selanjutnya yaitu kehilangan sendi dan ligamen.
Selama kehamilan, tubuh Anda memproduksi hormon relaxin, yang menyebabkan persendian dan ligamen Anda kendur untuk persiapan persalinan.
Ini dapat meningkatkan risiko cedera, jadi pastikan untuk memulai secara perlahan dan hangatkan tubuh Anda dengan jalan cepat sebelum berlari.
"Sangat penting bagi wanita hamil untuk memperhatikan lingkungan mereka. Berlari atau berolahraga di tempat yang sebisa mungkin bebas dari bahaya", kata Roshan.
4. Bagaimana berlari yang aman di saat kehamilan?
Hal terpenting yang perlu diingat jika Anda memutuskan untuk terus berlari saat hamil adalah mendengarkan tubuh Anda, kata Roshan.