Perempuan Pulau Pari Keluhkan Kurangnya Respons Pemerintah Terhadap Perlindungan Laut dan Pesisir

- 13 November 2023, 22:53 WIB
Asmania (tengah) bercerita perjuangan warga Pulau Pari, Jakarta Utara, melawan reklamasi besar-besaran saat berbicara di Green Press Community yang digelar Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (The Society of lndonesian Environmental Journalists/SIEJ) di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta.
Asmania (tengah) bercerita perjuangan warga Pulau Pari, Jakarta Utara, melawan reklamasi besar-besaran saat berbicara di Green Press Community yang digelar Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (The Society of lndonesian Environmental Journalists/SIEJ) di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta. /SIEJ/

Asmania menyatakan bahwa keluhan mereka sudah disampaikan kepada berbagai pihak, termasuk Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil positif, dan mereka merasa bahwa pemerintah lebih memihak kepada perusahaan-perusahaan yang mendukung proyek reklamasi.

Lebih lanjut, Asmania mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut memberikan tekanan kepada warga Pulau Pari, bahkan dengan menggunakan taktik yang dianggap tidak etis.

"Cara perusahaan ini seperti zaman VOC. Kami, warga Barat dan Timur, diadu domba oleh mereka. Banyak teman kami yang direkrut sebagai petugas keamanan, dipekerjakan oleh perusahaan. Sehingga banyak teman kami yang tidak lagi berjuang bersama kami," katanya sambil menahan tangis.

Dia menegaskan bahwa warga Pulau Pari akan terus berjuang untuk bertahan di tanah kelahiran mereka dengan terus menanam mangrove sebagai bentuk perlawanan.

"Menanam mangrove adalah bentuk perlawanan kami. Kami tidak ingin menjadi budak di tanah sendiri, meskipun harus terus berhadapan dengan petugas keamanan yang dikirimkan oleh perusahaan," tegasnya.

"Kami terus berjuang untuk masa depan anak cucu kami," pungkasnya.

Green Press Community merupakan inisiatif pertama yang diorganisasi oleh Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (The Society of Indonesian Environmental Journalists/SIEJ) untuk mengumpulkan ide dan membangkitkan gerakan bersama dalam pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Acara ini telah berlangsung sejak Rabu (8 November 2023) dan melibatkan berbagai sesi pembelajaran, talk show, serta konferensi dengan ratusan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pers, organisasi non-pemerintah, dan mahasiswa.***

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah