279 Juta Data Penduduk Indonesia Diduga Bocor, BPJS: Harap Abaikan Saja

- 21 Mei 2021, 10:50 WIB
279 juta data penduduk Indonesia yang diduga bocor yang bersumber dari BPJS
279 juta data penduduk Indonesia yang diduga bocor yang bersumber dari BPJS /Kolase Tangkapan Layar Twitter BPJS/

PR Metro Lampung News-- Sejumlah 279 juta data penduduk Indonesia yang diduga bocor yang bersumber dari BPJS. BPJS tanggapi dengan mengatakan harap abaikan saja.

279 juta data penduduk Indonesia yang diduga bocor tersebut dijual dalam forum peretas Raid Forums.

Namun belum diketahui secara pasti sumber data penduduk Indonesia tersebut diperoleh dan bagaimana data dapat dikumpulkan.

Diketahui dari akun Twitter @nuicemedia yang mengunggah beberapa foto tangkapan layar yang berasal dari situs raidforums.com.

Situs raidforums.com yang memiliki nama pengguna 'Kotz' diketahui sebagai penjual 279 data penduduk Indonesia yang diduga bocor tersebut.

Pada deskripsinya, data yang dimiliki oleh Kotz terdiri dari nama lengkap, nomor KTP, nomor telepon, alamat email, alamat tinggal, akun Facebook, Instagram, bahkan ask.fm, sampai gaji milik penduduk Indonesia.

Bahkan akun Kotz juga memberikan 1 juta data sample terlebih dahulu secara gratis untuk diuji dari total 279 juta data penduduk Indonesia yang tersedia.

Akun Kotz juga menyebut bahwasanya terdapat 20 juta data foto pribadi pada sumber data penduduk Indonesia yang dimilikinya.

Supaya terlihat makin meyakinkan, akun Kotz pun memberikan alamat kontak akun Telegram miliknya.

Kotz menuliskan, "Siapapun pihak yang ingin bertanya lebih lanjut mengenai data tersebut bisa mengakses akun Telegram kotz1234567," tulisnya.

Di Twitter, dugaan kebocoran dan penjualanan data penduduk Indonesia tersebut diunggah oleh beberapa akun, salah satunya akun Twitter @ndagels.

"Hayoloh kenapa ga rame ini data 279 juta penduduk indonesia bocor dan dijual dan bahkan data orang yg udah meninggal, kira - kira dari instansi mana?," tweet akun Twitter @ndagels.

Akun Twitter @Br__AM menyampaikan bahwa data tersebut diduga milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Informasi tersebut diperoleh dari komunikasi yang dilakukannya dengan akun bernama KAZALA MORO.

"Source BPJS Kesehatan and they sell it for 0.15 BTC around 6K usd," kicau @Br__AM.

Akun @Br__AM bahkan sampai menanyakan perihal keaslian data tersebut dan sumber data diperoleh.

Ternyata, data tersebut diduga bersumber dari website bpjs-kesehatan.go.id.

Bahkan pengguna Twitter @Br__AM juga mencoba memeriksanya dengan memberikan NIK.

Alhasil akun NIK tersebut sesuai dengan identitas pemiliknya.

Diketahui bahwa seluruh data milik penduduk Indonesia tersebut dijual senilai USD 6 ribu atau sekitar Rp 86,4 juta.

Terdapat tiga alamat link sampel data yang dibocorkan, Anda dapat memeriksa apakah data Anda termasuk dalam sample data tersebut, yaitu:

1. https://bayfiles.com/73P2Gfv8u5/indonesia_zip

2. https://anonfiles.com/B5P2G8v5u5/indonesia_zip

3. https://mega.nz/file/e94kgQgC#4HVek8Wrsv...YdonEWRgx0.

Ketiga alamat tersebut memiliki format file zip, dimana Anda dapat mengunduhnya sebesar 50 mb.

Kemudian Anda dapat membukanya dengan menggunakan kata sandi raidforums.

Akun Twitter BPJS pun menerima berbagai pertanyaan dari netizen supaya segera diklarifikasi atas dugaan kebocoran data yang bersumber dari bpjs.go.id tersebut.

Akun Twitter @Yang_ku_rasakan meminta tolong kepada pihak BPJS untuk memeriksa kebenaran atas kasus kebocoran data dan penjualanan data milik penduduk Indonesia.

"Min ini tolong dicek kok bisa data penduduk indonesia dijual dan datanya dapet dari bpjs? Tolong dicek kebenarannya," cuitan akun @Yang_ku_rasakan.

Berselang sekitar 10 menit kemudian, akun Twitter BPJS Kesehatan RI membalas mention dari akun @Yang_ku_rasakan.

Namun akun Twitter BPJS Kesehatan RI meminta akun Twitter @Yang_ku_rasakan untuk mengabaikannya.

Replying to @Yang_ku_rasakan Salam Sehat Sahabat. Harap diabaikan saja. Terima kasih :) -ft

Netizen pun sangat menyayangkan atas kalimat balasan dari BPJS tersebut.

"ketika data pribadi bocor kemana2, mau protes sama instansi terkait dicuekin akhirnya," cuitan salah satu pengguna akun Twitter.

Di sisi lain, beberapa netizen juga mengapresiasi pelayanan yang telah diberikan BPJS Kesehatan Indonesia.

"Honestly pelayanan di kantor2 cabangnya bagus2 kok. Udah 2 kali ngurus sesuatu lgsg ke kantor BPJS. Pelayanan cepet dan terintegrasi. Ya, meski di hal lain masih banyak kurangnya," cuitan salah satu netizen.

"Aku punya temen di bpjs. Well kata dia datanya masih belum valid. Banyak data yg kosong. Temen saya kerjanya rapiin data tsb ke disdukcapil. Karena kerjaan temen saya itu makanya datanya jadi rapi," balas netizen lainnya.

"Yaaah, karena datanya yg rapih itu makanan lezat hacker. Yg masalah security-nya, bukan integrasinya. CMIIW," balas pengguna akun Twitter lainny.

Netizen lainnya pun berharap BPJS dapat mendengarkan aspirasi penggunanya serta berbenah ketika menghadapi suatu persoalan.

"Moga terus berbenah deh ya BPJS dan lembaga2 negara lain," cuitan salah satu netizen.

Kemudian, BPJS Kesehatan RI angkat bicara dengan mengeluarkan Holding Statement terkait persoalan yang tengah ramai diperbincangkan tersebut.

Berikut isi Holding Statement BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Sehubungan dengan adanya informasi mengenai dugaan kebocoran data yang disebut-sebut melibatkan BPJS Kesehatan, bersama ini kami sampaikan penjelasan sebagai berikut:

1. Dalam informasi yang beredar, disebutkan bahwa ada 279 juta data peserta yang terindikasi bocor. Sementara, sampai dengan Mei 2021, jumlah peserta BPJS Kesehatan adalah 222,4 juta jiwa.

2. Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya.

3. Perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS

4. Di samping itu, secara rutin kami juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.

Demikian kami sampaikan penjelasan tersebut, semoga dapat meluruskan informasi yang beredar di tengah masyarakat.

Informasi lebih lanjut hubungi Humas BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan Kantor Pusat Care Center: 1 500400.

Humas bpjs-kesehatan.go.id Website www.bpjs kesehatan.go.id.

Berdasarkan holding statement yang dikeluarkan BPJS Kesehatan RI, mereka tengah melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.

BPJS Kesehatan Indonesia juga mengklaim bahwa mereka memiliki big data kompleks yang tersimpan secara aman pada server mereka.

Sehingga menghasilkan sistem pengamanan data yang begitu ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data milik penduduk Indonesia.

Sekian 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor bersumber dari BPJS, BPJS tanggapi mengatakan harap abaikan saja.***

Editor: Alfanny Pratama

Sumber: Twitter @nuicemedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah