Rektorat Panggil Pengguru BEM UI Poster Jokowi The King of Lip Service, Fahri Hamzah Sebut Mental Orba

27 Juni 2021, 23:24 WIB
Politisi Parta Gelora Indonesia Fahri Hamzah komentari isu yang tengah ramai diperbincangkan persoalan BEM UI dipanggil oleh pihak rektorat /Twitter Fahri Hamzah/

PR Metro Lampung News-- Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah turut mengomentari polemik yang dialami oleh BEM UI (Universitas Indonesia).

Badan Eksekutif mahasiswa UI harus menerima panggilan dari pihak Rektorat Universitas Indonesia (UI) lantaran memposting poseter Jokowi The King of Lip Srvice di akun media sosial BEM UI pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Dalam postingan itu, BEM UI menyebut Jokowi kerap mengobral janji-janji tanpa ada realisasi di kehidupan nyata.

"Joko Widodo sering kali menyampaikan janji manisnya akan tetapi faktanya kerap tak selaras," demikian keterangan dalam postingan BEM UI seperti dikutip dari akun Twitter @BEMUI_Official.

"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk lip of service semata saja," lanjut dalam keterangan tersebut.

Atas postingan itu, pihak rektorat UI pun melayangkan surat panggilan kepada BEM UI pada Minggu, 27 Juni 2021.

Melalui surat yang ditandangani Direktur Kemahasiswaan itu meminta keterangan dan penjelasan BEM UI terkait dengan postingan tersebut.

Menanggapi polemik itu, salah satu aktivis reformasi yang juga mantan politisi PKS Fahri Hamzah menyesalkan tindakan dari rektorat tersebut.

Dia mengaku bahwa kampus harus menjadi sumber kebebasan berekspresi bagi mahasiswa.

"Semoga tindakan Rektorat UI tidak benar karena Kampus harus menjadi sumber kebebasan. Masa depan kita adalah kebebasan. Meski pandemi membelenggu fisik kita, tapi jiwa dan pikiran harus merdeka," tulisnya di akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah.

Menurutnya kampus adalah persemaian genarasi kepemimpinan yang harus lepas dari pengangkangan.

Tidak hanya itu, Fahri bahkan menyebut bila tindakan rektorat UI itu tak ubahnya seperti masa orde baru.

" Pada tahun 1994 saya dan teman-teman wartawan koran kampus menulis headline kritik pembangunan Rektorat UI yang megah. Kami dipanggil dan Orba membredel koran kami. Tahun 1998 Orba tumbang. Rupanya mental Orba atau Orde Baru pindah ke Rektora UI mengancam mahasiswa. Malu ah," kata dia.

Tindakan BEM UI ini hingga sekarang menjadi polemik dan perbincangan di media sosial.

Tak sedikit tokoh nasional yang menyangkan respon dari rektorat UI. Dan mereka malah mendukung sikap dari BEM UI sebagai representasi mahasiswa yang kritis terhadap persoalan negara.***

Editor: Alfanny Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler