Network
PR Metro Lampung News-- Kehadiran media sosial saat ini sudah menjadi pemikat para masyarakat milenial, terlebih mudah untuk mendapatkan berbagai informasi dengan cepat, ditambah semenjak maraknya pemberitaan online. Hal itu membuat para pedagang koran keliling mendapatkan dampaknya.
Seorang penjual koran keliling, Penani Harun mengatakan koran yang dulu hampir setiap pagi menjadi santapan pembaca berita. Kini mulai hilang peminatnya, Jumat 11 Desember 2020
Panani berjualan koran setiap pagi hingga menjelang siang biasanya berkeliling di lampu merah Jl. Ahmad Nasution, Imopuro, Metro Pusat, Kota Metro.
Baca Juga: Seniman Lampung Cari Donasi Buat Operasi Bayi Penderita Altresia Biler
Dia juga mengungkapkan dulu hampir setiap hari ia mengantarkan koran-koran ke rumah sakit, sekolah-sekolah dan perkantoran. Namun semenjak ramainya pemberitaan di media sosaial Panani merasakan dampaknya karna sudah jarang peminatnya.
"Dulu harga koran seribu, kini menjadi 2 ribu hingga 3 ribu rupiah, tapi semakin lama semakin hilang peminatnya. Saya dulu hampir berhenti jualan koran karna ya itu udah ngak ada lagi pelanggan saya, peminatnya udah pada ilang, tapi ya gini dari pada saya bingung kerja apa jadi tiap hari di lampu merah," ungkapnya.
Baca Juga: Data KPU Masuk 58,29 Persen, Eva-Deddy Masih Unggul di Pilkada Bandarlampung Versi Sirekap
Semenjak hadirnya media sosial di tengah-tengah masyarakat memang media cetak sekarang lebih sedikit peminatnya. Apalagi koran yang dulu setiap pagi, bahkan tiap hari menjadi santapan pembaca berita, kini mulai hilang peminatnya.
Penghasilan dari penjualan koran yang tiap hari tidak menentu dan beresiko karna berjualan di jalan raya membuatnya harus mencari pekerjaan sampingan selain berjualan koran.(Rilis: Anggi Winarsi/Mahasiswa IAIN Metro) ***
