Artinya: “Sesungguhnya zaman itu selalu berputar sebagaimana semula yaitu ketika Allah menciptakan langit dan bumi.”
Zaman boleh berganti, namun semangat kita harus semakin meningkat untuk menjalankan ibadah-ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Maasyiral hadirin hafidhakumullah, Kita bukan lah orang yang menyembah waktu seperti bulan Ramadhan dan kita tidak menyembah tempat seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan lain sebagainya.
Kita menyembah Allah tanpa terkait dengan lokasi mana pun. Kalau kita menyembah Allah terkait dengan lokasi atau waktu saja, tentunya bagi orang yang meninggalkan kota Makkah dan Madinah, misalnya, mereka akan menjadi malas-malasan, karena tidak berada di tempat mulia.
Tempat-tempat yang mulia, waktu dan bulan yang mulia bisa jadi akan selalu berubah seseuai perputaran waktu dan lokasi domisili seseorang, namun tempat dan waktu mempunyai Tuhan yang tidak silih berganti, tidak berubah-ubah.
Waktu dan bulan sepanjang masa memilik Tuhan yang tidak pernah berganti selamanya. Dialah Allah subhanahu wa ta’ala.
فَلَا يَجْرِيْ عَلَيْهِ زَمَانْ
"Allah tidak terpengaruh oleh waktu."
وَلاَ يَحْوِيْهِ مَكَانْ
"Dan Ia tidak terdiri atas unsur waktu."
وَهُوَ عَلَى مَا كَانْ قَبْلَ خَلْقِ الزَّمَانْ وَالْمَكَانْ