Anjuran Puasa Rajab, Simak Dalil dan Penjelasannya

- 15 Februari 2021, 13:29 WIB
Ilustrasi buka puasa kurma
Ilustrasi buka puasa kurma /PIXABAY/Enotovyj

Sebagian ulama mengatakan bulan Sya’ban jatuh setelah Muharram. Sementara Imam Royani memilih Rajab berada di posisi ketiga setelah Ramadlan dan Muharram. 

Keterangan ini dikutip dari Kifayatul Akhyar. Pendapat Imam Royani sejurus dengan keterangan sebelumnya di Fathul Mu‘in. 

Baca Juga: Bagi Islam Ini Doa Akhir Tahun 2020 dan Awal Tahun 2021 Lengkap Beserta Artinya

Dalam I‘anatut Thalibin, Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi mengemukakan sejumlah catatan soal Rajab sebagai salah satu bulan mulia di sisi Allah dan Rasulnya.

ثم رجب هو مشتق من الترجيب، وهو التعظيم لأن العرب كانت تعظمه زيادة على غيره. ويسمى الأصب لانصباب الخير فيه. والأصم لعدم سماع قعقعة السلاح فيه. ويسمى رجم ـ بالميم ـ لرجم الأعداء والشياطين فيه حتى لا يؤذوا الأولياء والصالحين

 

Artinya: ‘Rajab’ merupakan derivasi dari kata ‘tarjib’ yang berarti memuliakan. Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut ‘Al-Ashobb’ karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Ia bisa juga dipanggil ‘Al-Ashomm’ karena tidak terdengar gemerincing senjata untuk berkelahi pada bulan ini. Boleh jadi juga disebut ‘Rajam’ karena musuh dan setan-setan itu dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.

Dari uraian tersebut, kita memperoleh keterangan Anjuran terkait bulan-bulan terhormat yang mana kita disunahkan untuk berpuasa pada bulan yang dimuliakan Allah SWT dan Rasulnya SAW itu. Termasuk bulan Rajab, Wallahu a‘lam.***

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah