Khutbah Jumat Edisi 19 Februari 2021, tentang Jangan Sedih Batal Umrah dan Haji

- 18 Februari 2021, 22:03 WIB

Maknanya: “Wahai manusia, sungguh selama engkau berdoa kepada-Ku dan mengharap ampunan-Ku, maka Aku akan mengampunimu atas dosa-dosa yang engkau lakukan, dan banyaknya dosamu tidak berpengaruh bagi-Ku. Wahai manusia, jika dosamu memenuhi bumi dan angkasa sehingga ia naik ke langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu, dan banyaknya dosamu tidak berpengaruh bagi-Ku. Wahai manusia, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa yang memenuhi bumi kemudian engkau meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan memberimu ampunan yang sepadan” (HR at-Tirmidzi).

Saudara-saudara seiman, Dalam hadits qudsi tersebut, Allah menegaskan:  “Wahai manusia, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa yang memenuhi bumi kemudian engkau meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan memberimu ampunan yang sepadan.”

Baca Juga: Khutbah Terbaru Edisi Jumat 12 Februari 2021 tentang Kelembutan Hati seorang Muslim

Jadi hak Allah subhanahu wa ta’ala yang paling agung yang wajib dipenuhi para hamba-Nya adalah mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, karena syirik (menyekutukan Allah) adalah dosa yang paling besar.

Jika seseorang mati dalam keadaan musyrik atau kafir, maka di akhirat ia tidak akan diampuni oleh Allah. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ، وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ، وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (سورة النساء: ٤٨)

Maknanya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar” (QS. an-Nisa`: 48)

Oleh karenanya, saudaraku sesama muslim, marilah kita bersyukur kepada Allah atas nikmat yang paling agung dan paling utama yang Allah anugerahkan kepada kita, yaitu nikmat iman dan islam.

Marilah kita jaga nikmat ini sampai akhir hayat. Marilah kita bersegera meraih amal-amal yang utama, melakukan sebab-sebab mendapatkan ampunan Allah dan segera bertaubat tanpa menunda-nundanya. Saat ini juga, marilah kita tinggalkan semua dosa. Allah yang Maha Pemurah berfirman:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (آل عمران: ١٣٥)

Halaman:

Editor: D. W. Kusuma

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah