Proses Pembuatan Roti dalam Bioteknologi Konvensional Lengkap Penjelasan

6 Maret 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi potongan roti berwarna coklat dan putih yang merupakan contoh dari produk bioteknologi konvensional /Pixabay/sofi5t

PR Metro Lampung News -- Anda pernah makan roti, bukan? Tapi sudah taukah anda tentang bagaimana proses pembuatan roti dalam bioteknologi konvensional lengkap penjelasan?

Jika belum tau maka simak saja ulasan dari Metro Lampung News mengenai proses pembuatan roti dalam bioteknologi konvensional lengkap penjelasan.

Meskipung makan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi namun roti juga dapat dijadikan makanan pengganti.

Karena roti berasal dari biji-bijian tanaman serelia yang kaya kandungan gizinya, maka roti juga dapat dijadikan makanan pengganti nasi.

Roti selain dapat menjadi makanan pengganti juga dapat dijadikan makan pendamping untuk memenuhi asupan gizi seseorang.

Hampir setiap orang pernah mengkonsumsi roti. Karena ketersediaan roti dipasaran sangatlah mudah ditemukan.

Namun sebenarnya tidak ada salahnya untuk mencoba membuat roti secara mandiri.

Selain melatih kreativitas juga sebagai wujud pengaplikasian ilmu pengetahuan tentang bioteknologi konvensional.

Baca Juga: Proses Pembuatan Yoghurt dalam Bioteknologi Konvensional Lengkap Penjelasan

Prinsip dalam pembuatan roti adalah dengan memecah biji dari tanaman serelia menjadi tepung terlebih dahulu.

Kemudian kandungan amilum tepung oleh enzim amilase dirubah menjadi glukosa.

Proses fermentasi roti memanfaatkan khamir Saccharomyces cerevisiae.

Saat fermentasi microorganisme tersebut menggunakan glukosa sebagai subtrat respirasi.

Hasil respirasi memunculkan gelembung-gelembung di dalam adonan roti.

Dengan adanya gelembung inilah roti yang ada di pasaran memiliki tekstur ringan dan mengembang. Jika menginginkan roti yang bertekstur halus maka harus ditambahkan protease.

Berikut ini proses pembuatan roti dalam bioteknologi konvensional lengkap penjelasan.

1. Siapkan alat seperti mixer dan baskom

2. Siapkan bahan baku yakni tepung dari produk serelia dan air

3. Lakukan peracikan adonan

4. Campurkan hingga adonan merata

5. Tambahkan mikroorganisme agar adonan dapat mengembang dan lembut

6. Diamkan beberapa saat kurang lebih 30 menit agar proses fermentasi berjalan dengan sempurna

7. Tutup adonan saat proses fermentasi agar miroorganisme dapat bekerja dengan maksimal

8. Kemudian dilakukan pengempisan adonan agar didapatkan tekstur yang lebih halus

9. Adonan dapat dicetak sesuai yang diiginkan

10. Kemudian dilakukan pemanggangan atau digoreng agar jadi roti yang lezat untuk dinikmati.

Baca Juga: 5 Cara Diet Ala Artis Korea Berhasil Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

11. Biasanya setelah menjadi roti penambahan topping dengan keju atau coklat dilakukan untuk menambah kesan seni dan menambah rasa

12. Roti siap disajikan

Itulah tadi proses pembuatan roti dalam bioteknologi konvensional lengkap penjelasan. Sangat mudah, bukan? Apakah anda ingin segera mempraktikannya? Selamat mencoba dan semga berhasil. ***

Editor: Lutfi Yulisa

Tags

Terkini

Terpopuler