Markis Kido Pemain Bulu Tangkis Meninggal Dunia, Kenali Gejala Serangan Jantung dan dan Cara Mengatasinya

- 14 Juni 2021, 22:14 WIB
Markis Kido meninggal dunia.
Markis Kido meninggal dunia. /Twitter.com/INABadminton//

Usia yang paling sering mengalami kematian jantung mendadak berada di rentang usia 30-40 tahun.

Angka kejadian kematian jantung mendadak pada laki-laki adalah dua kali angka kejadian pada perempuan.

Penyakit jantung koroner lebih banyak dialami oleh laki-laki pada kelompok usia yang muda, namun pada kelompok usia yang lebih tua yakni di usia lebih dari 50 tahun angka kejadian pada perempuan lebih tinggi.

Lalu, menopause dan hormon esterogen juga berhubungan dengan penyakit jantung koroner.

Saat ini telah terjadi pergeseran tren usia penyakit jantung koroner, penyakit tersebut banyak dialami pada usia muda yaitu pada rentang usia 25-30 tahun.

Faktor risiko yang paling sering adalah perokok dan orang dengan riwayat penyakit jantung pada keluarganya.

Beberapa faktor risiko lain menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung koroner adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan dislipidemia.

Gejala awal yang paling sering dirasakan adalah nyeri dada yang disebut juga dengan angina pectoris.

Rasanya seperti tertekan atau dihimpit benda berat atau terasa panas, yang berlangsung lebih dari 15-20 menit yang dapat menjalar ke leher, bahu, maupun ke punggung serta biasa disertai gejala tambahan seperti keringat dingin, mual, muntah, dan sesak napas.

Namun ada kalanya keluhan nyeri dada tersebut tidak begitu dirasakan, terutama pada pasien diabetes dan usia lanjut.

Oleh karena itu, tanpa rasa nyeri dada yang datang sewaktu-waktu dapat pula menimbulkan terjadi kematian jantung mendadak.

Untuk itu, sebaiknya kita tetap menjaga pola hidup sehat untuk mengurangi faktor risiko terhadap penyakit jantung.

Strategi Cara Mengatasi Serangan Jantung

Kemudian, strategi sehat cara mengatasi serangan jantung yakni  jantung tetap sehat adalah menyeimbangkan gizi, hindari rokok, hadapi dan atasi stres, awasi tekanan darah dan teratur berolah raga.

Selanjutnya, tipe olahraga yang disarankan adalah aerobik. Frekuensinya 3-5 kali dalam seminggu dan minimal 30 menit.

Hanya saja, pilihan dan intensitas olahraga juga berbeda pada masing-masing individu. Itu karena kondisi dan kapasitas fungsional setiap orang berbeda-beda.

Treadmill test adalah salah satu test yang dapat dilakukan untuk menentukan kapasitas fungsional seseorang sehingga kemudian dapat dibuat program latihan yang sesuai.

Pertolongan Pertama pada Penyakit atau serangan Jantung 

Selanjutnya, bagaimana pertolongan pertama pada penyakit atau serangan jantung?

Dikutip dari P2PTM Kemenkes RI, pertolongan pertama pada penyakit atau serangan jantung adalah

Halaman:

Editor: D. W. Kusuma

Sumber: Kemenkes Twiter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah