Menghadapi Penurunan Konsumsi Batubara: Transisi Ekonomi yang Berkelanjutan Menjadi Kunci

- 30 September 2023, 20:27 WIB
Institute for Essential Services Reform (IESR) baru saja menggelar diskusi publik untuk membahas strategi skema pendanaan dan investasi JETP khususnya berkaitan rencana dan anitisipasi dampak multisektoral dari pensiun dini PLTU dalam upaya mewujudkan transisi energi yang berkeadilan.
Institute for Essential Services Reform (IESR) baru saja menggelar diskusi publik untuk membahas strategi skema pendanaan dan investasi JETP khususnya berkaitan rencana dan anitisipasi dampak multisektoral dari pensiun dini PLTU dalam upaya mewujudkan transisi energi yang berkeadilan. /dok Institute for Essential Services Reform (IESR) /

 

Metro Lampung News-- Langkah-langkah transisi energi yang telah diambil oleh Indonesia akan membawa dampak signifikan terhadap konsumsi batubara domestik. Indonesia, sebagai produsen batubara terkemuka, masih mengandalkan 75-80 persen produksinya untuk diekspor ke negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Vietnam. Namun, negara-negara ini juga tengah mengurangi konsumsi batubara mereka untuk mencapai target emisi nol (Net Zero Emission/NZE). Dalam menghadapi penurunan potensial dalam ekspor batubara, Institute for Essential Services Reform (IESR) mengingatkan pentingnya persiapan yang matang.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengungkapkan bahwa permintaan batubara domestik diprediksi akan mencapai puncaknya pada tahun 2025-2030, setelah itu akan mengalami penurunan signifikan. Sementara itu, permintaan ekspor batubara diperkirakan akan menurun setelah tahun 2025. Ini mengindikasikan perlunya penyesuaian dan transformasi ekonomi di daerah-daerah penghasil batubara di Indonesia.

"Apabila permintaan domestik dan ekspor batubara menurun, produksi batubara pasti akan ikut turun. Oleh karena itu, Indonesia memiliki waktu sekitar 5-10 tahun untuk melakukan penyesuaian, melalui transformasi ekonomi di daerah-daerah penghasil batubara. Hal ini diperlukan seiring dengan turunnya produksi batubara yang akan berdampak pada berkurangnya permintaan dari negara dan daerah penghasil batubara," ungkap Fabby.

Baca Juga: Komitmen Indonesia dalam Transisi Energi Mempengaruhi Peluang Pembiayaan

IESR menekankan bahwa dalam memastikan transisi energi yang berkeadilan, perlu diperhatikan tiga faktor utama: keterkaitan ekonomi lokal dengan batubara, kesiapan sumber daya manusia yang ada, dan rencana mitigasi dengan mempertimbangkan opsi-opsi alternatif perekonomian yang dapat dikembangkan di daerah-daerah tersebut.

Ilham Surya, Analis Kebijakan Lingkungan IESR, menyatakan bahwa transisi energi akan berdampak pada daerah-daerah penghasil batubara seperti Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Menurut laporan IESR berjudul "Just Transition in Indonesia’s Coal Producing Regions, Case Studies Paser and Muara Enim," kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai sekitar 50 persen hingga 70 persen di daerah-daerah tersebut selama satu dekade terakhir. Dalam menjaga keberlanjutan ekonomi, daerah-daerah ini perlu melakukan transformasi ekonomi dengan mengembangkan sektor-sektor lain seperti jasa keuangan, manufaktur, dan pendidikan.

Untuk memantau dampak transisi energi terhadap sektor batubara, IESR mengembangkan platform pelacakan dampak batubara atau Coal Impact Tracker. Platform ini mencakup tiga skenario masa depan batubara: skenario Bisnis seperti Biasa (Business as Usual), skenario Kebijakan Terbaik (Best Practice Policy), dan skenario Dinamika Sistem (System Dynamic) yang dikembangkan bersama Institut Teknologi Bandung. Platform ini diharapkan dapat membantu pemangku kepentingan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan dampak penurunan konsumsi batubara lebih awal.

“Platform yang akan bernama radarbatubara.transisienergi.id adalah kontribusi IESR dalam mengedukasi pemangku kepentingan dengan visualisasi informasi indikator ekonomi, sosial, lingkungan, dan kesehatan yang penting. Pemerintah daerah, masyarakat di lokasi industri batubara, dan pekerja dapat menggunakan platform ini untuk mengantisipasi dampak dan mempersiapkan antisipasinya lebih awal,” jelas Deon Arinaldo, Manajer Program Transformasi Energi IESR.***

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x