BMKG Prediksi Kecepatan Siklon Tropis 85 km per Jam, NTT NTB Sulawesi dan Maluku perlu Waspada

- 5 April 2021, 05:36 WIB
 Monitoring BMKG terkait dua bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 3 April 2021.   
 Monitoring BMKG terkait dua bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 3 April 2021.   /Badan  Meteorologi Klimatologi dan Geofisika/

 

PR Metro Lampung News-- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini atas potensi terjadinya siklon tropis.

Siklon tropis atau sistem tekanan udara rendah, di wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Senin dini hari pukul 01.00 WIB.

"Ada hal yang cukup mendesak untuk kami sampaikan malam ini, karena beberapa jam lagi bibit siklon tropis 99S yang sudah dideteksi sejak 2 April 2021 dan kami sudah memberikan peringatan dini di NTT, diprediksi sekitar pukul 01.00 WIB akan benar-benar menjadi siklon tropis," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang disaksikan di Jakarta, Minggu 4 April 2021 malam.

Menurut BMKG, sejumlah wilayah di Indonesia perlu waspada akan siklon tropis ini. 

Baca Juga: BMKG: Potensi Hujan Lebat Hingga Akhir Tahun di Sebagian Wilayah Indonesia, Cek Wilayah Kotamu!

Baca Juga: BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis, Berpeluang Terjadi Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan Indonesia

Diantaranya Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan lainnya.

Dwikorita menyampaikan prediksi atas terjadinya siklon tropis itu dikeluarkan Tropical Cyclone Warning Center Jakarta di BMKG.

BMKG khawatir dampak dari siklon tropis itu makin menguat.

Dia menyampaikan posisi sistem siklon tersebut akan berada di sekitar Samudra Hindia Barat Daya Pulau Rote, dengan arah gerak sistem ke arah barat daya.

Kecepatan pergerakan ke arah barat daya sekitar 9 knot atau 10 km per jam menjauhi wilayah Indonesia.

Baca Juga: BMKG Catat Gempa Bumi Majene Magnitudo 6,2 Dirasakan Pula sampai Mamuju, Palu, hingga Mamasa

Pergerakan siklon ini cenderung lambat sehingga pengaruhnya akan semakin lama bagi wilayah yang dilalui.

Menurutnya, meskipun pergerakannya lambat namun kecepatan pusarannya diprediksi 85 km per jam.

"Kecepatan di pusarannya 85 km per jam, ini tentunya kencang. Bayangkan berputarnya 85 km per jam dengan tekanan di pusat siklon sebesar 980 hektopascal," jelas Dwikorita.

Bibit siklon tropis memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di NTT, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku, serta bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di NTT.

Selain itu terjadinya gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter di Selat Sumba bagian timur, Selat Sape, Laut Sumbawa , Perairan Sumbawa hingga Flores, Selat Wetar, Perairan Kepulauan Selayar, Perairan selatan Baubau-Kepulauan Wakatobi, Perairan Kepulauan Serata-Leti, Laut Banda bagian utara dan Laut Arafuru bagian barat.

Kemudian gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4,0 meter di Selat Sumba bagian barat, Laut Flores, Perairan selatan Flores, Perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai dan Laut Banda selatan bagian barat.

Selain itu juga menyebabkan gelombang laut dengan ketinggian 4,0-6,0 meter di Perairan Kupang-Pulau Rote, Samudra Hindia selatan NTT dan Laut Timor selatan NTT.

"Saat siklon tropis itu masih bibit saja sudah menimbulkan bencana, apalagi kalau sudah benar-benar siklon tropis," jelasnya.

BMKG sudah menginformasikan prediksi terjadinya siklon tropis tersebut kepada pihak terkait di wilayah yang berpotensi terdampak.

Dwikorita juga mengatakan mengingat siklon tropis tersebut masih berada dalam wilayah Tropical Cyclone Warning Center Jakarta, maka diberikan nama siklon tropis Seroja, sesuai urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional.***

Editor: D. W. Kusuma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah