BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis, Berpeluang Terjadi Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan Indonesia

- 8 Desember 2020, 07:15 WIB
Ilustrasi Bibit Siklon Tropis 96S.
Ilustrasi Bibit Siklon Tropis 96S. /Instagram.com/ @infobmkg

PR Metro Lampung News-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia selatan Jawa Barat yang miliki dampak gelombang tinggi di perairan barat Lampung hingga selatan Jawa dan Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa.

Kabag Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana, dikutip melalui Antara, Senin 7 Desember 2020 memberikan informasi telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia hingga Rabu, 9 Desember. 

Gelombang tinggi di sekitar wilayah tersebut diakibatkan oleh pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat-utara dengan kecepatan berkisar 5-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Laut Jawa, Laut Bali. 

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020 Bersamaan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia adalah Sebuah Peringatan!

Selain itu, gelombang tinggi kisaran empat hingga enam meter  berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur.

Sementara, gelombang setinggi 2,5-4meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, di antaranya perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa Timur-Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Bali- TT, perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Jawa Tengah-Jawa Timur.

Selain itu, peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh-Bengkulu, perairan selatan Lombok-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu-Kupang Pulau Rotte.

Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Laut Sawu bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Selat Karimata, perairan Bangka Belitung, Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Barat.

Kemudian, di perairan selatan Kalimantan, Laut Flores bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Laut Sumbawa, perairan utara Bali-Sumbawa, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian barat, perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua barat, Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua.

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x