Network
PR Metro Lampung News-- Bencana tsunami telah beberapa kali terjadi di Indonesia.
Korban jiwa dari peristiwa tsunami tidak terelakkan.
Menurut catatan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, ada 12 tsunami destruktif yang terjadi pada bulan Desember.
Baca Juga: Mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh, Keluarga Korban Berziarah Kubur, Sebagian Menangis Tersedu
Berikut urutan kejadian tsunami pada bulan Desember, dikutip Dari Galamedianews.com, Sabtu 26 Desember 2020.
1. Tsunami Pulau Buru Desember 1657.
2. Tsunami Bulukumba 29 Desember 1820 korban jiwa 500 orang.
3. Tsunami Ambon 16 Desember 1841.
4. Tsunami Sangihe 13 Desember 1858.
5. Tsunami Minahasa 26 Desember 1859.
6. Tsunami Banda Neira 24 Desember 1852.
7. Tsunami Donggala 1 Desember 1927 korban jiwa 50 orang.
8. Tsunami Minahasa 22 Desember 1939.
9. Tsunami Larantuka 25 Desember 1982 orang korban jiwa 13 orang.
10. Tsunami Flores 12 Desember 12 Desember 1992 korban jiwa 2.100 orang.
11. Tsunami Aceh 26 Desember 2004 korban jiwa 230.000 orang.
12. Tsunami Selat Sunda (di Lampung dan Beaten) 22 Desember 2018 korban jiwa 426 orang.
"Jangan bosan-bosan mengingatkan bangsa kita. Semua daerah yang pernah mengalami bencana, akan berulang," kata Doryono dalam Seminar Nasional Sosialisasi dan Pembelajaran Pemulihan Pascabencana yang diikuti secara daring dari Jakarta, Senin 21 Desember 2020.
Ia mengatakan hasil penelitian terhadap struktur tanah di lokasit sunami bukan yang pertama kali terjadi di Aceh.
Penelitian menemukan bahwa tanah Aceh sudah berkali-kali mengalami tsunami.
Begitu pula dengan di Sulawesi Tengah. Beberapa literatur mencatat sejumlah bencana pernah terjadi di wilayah Palu dan sekitarnya.
Bahkan, peneliti geologi ITB Prof John Ario Katili pernah mengatakan Palu tidak tepat untuk menjadi ibukota provinsi karena potensi bencana yang bisa terjadi.
"Bencana selalu berulang. Hanya Allah, Tuhan yang maha kuasa yang tahu kapan akan bencana akan kembali terjadi," tuturnya.
Daryono menyampaikan pujian dan ucapan terima kasih kepada para peneliti yang tidak ragu dan segan menyampaikan hasil riset di bidang kebencanaan.
"Jangan kembali ke tempat yang pernah terjadi tsunami. Entah kapan terjadi, kemungkinan akan terulang kembali," katanya.***(Ricky Aditya/galamedia.pikiran-rakyat.com)
