Mengeruk Cuan dari Pengolahan Sampah Kemasan Plastik

- 3 Desember 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi sampah plastik.
Ilustrasi sampah plastik. /Pixabay/RitaE

"Angka ini masih debatable dan sayangnya angka ini sudah keburu keluar. Terlihat sudah menempel di kepala audience, baik lokal maupun mancanegara," ujar Triyono.

Triyono yang juga Wakil Ketua Pelaksana Coca Cola Foundation Indonesia menilai pemerintah telah menetapkan 3 target ambisius terkait pengelolaan sampah, yakni; pengurangan sampah plastik di laut sebanyak 70% pada tahun 2025, pengurangan sampah 30% dari semua sumber, dan pengelolaan hingga 70% sampah yang ada.

Pelaku usaha (private sector) menyetujui target tersebut. Namun ada tantangan yang harus dilalui yakni membangun kolaborasi bersama lintas instansi.

Misalnya saja jika merujuk data Indonesia National Plastic Action Partnership (INPAP), setiap tahunnya ditemukan 6.8 juta ton sampah plastik yang diproduksi oleh masyarakat. Dari jumlah itu, 61% sampah tersebut tidak dikumpulkan, dan tidak dikelola dengan baik.

"Uniknya, dari jumlah itu, 48%-nya malah dibakar. Ini kemudian yang masih menjadi problem bagi Indonesia," kata Triyono.

Aspek lain yang menarik adalah proses daur ulang (recycling) yang hanya 7%. Triyono menyebut proses pengumpulan (collection) pun mayoritas masih dilakukan oleh sektor informal.

"Ini menarik, karena di satu sisi merupakan masalah, tapi di sisi lain ini merupakan kesempatan," kata Triyono.

Aspek lain, jika dilihat dari karakteristik berbagai kota di Indonesia, maka yang paling lengkap memiliki infrastruktur industri pengolahan sampah umumnya berada di kota-kota besar, dengan manage dispossal sudah diatas 50%. Sementara di kota-kota menengah kurang dari 29%.

"Adapun desa dan daerah-daerah terpencil, itu menjadi problematik juga. Ini tantangan kita sebagai suatu negara yang besar dengan luas wilayah yang besar dan juga sekaligus sebagai negara kepulauan," tegas Triyono.

Terkait dengan ekonomi sirkular, Triyono mengingatkan plastik seharusnya bisa digunakan secara berulang-ulang, baik itu sebagai bahan baku, sehingga bisa mengurangi pemakaian virgin material.

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah