Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Buat Inovasi Tegakkan Ekonomi di Daerah Hadapi Pandemi Covid-19

1 April 2022, 14:01 WIB
Bupati banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan sejumlah inovasi yang telah dilakukannya selama menjabat sebagi pejabat daerah dalam Program Klarifikasi Forum Pimred, Jumat 1 April 2022. /Forum Pimred PRMN/

PR Metro Lampung News-- Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan sejumlah inovasi yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai pejabat daerah.

Dalam Program Klarifikasi Forum Pimred, Jumat 1 April 2022 Ipuk menyatakan saat dilantik menjadi bupati pada masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri.

Saat pendemi, ekonomi Banyuwangi sempat terpuruk, sehingga ia membuat sejulah program inovasi yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah itu. "Harus bergerak cepat," kata Ipuk.

Baca Juga: Profil Biodata Dato Sri Tahir Lengkap Nama Asli, Asal, Istri, Anak, IG Instagram, Umur, Tanggal Lahir

Menurutnya, program yang dilakukan meliputi 3 pilar yakni Bagaiman menangani pendemi, Bagaimana memulihkan ekonomi dan Bagaimana bisa merajut harmoni. Hal yang kemudian melandasi program Banyuwangi Rebound.

Pilar pertama dilakukan dengan melibatkan semua sektor dalam vaksinasi, tentang pemahaman soal Covid-19 untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Hal ini dilakukan dengan menggandeng ulama, ASN, Babinsa, aparat desa, relawan dan juga masyarakat ikut tergabung untuk jemput bola.

"Masyarakat dilibatkan dalam percepatan dalam hal vaksinasi," terang Ipuk.

Pular kedua tentang pemulihan ekonomi ada program UMKM naik kelas ini meliputi kegiatan rebranding, desain produk sehingga produk umkm bisa punya nilai jual.

UMKM juga dampingi melalui pembinaan lewat CSR BUMN, KUR dan bantuan permodalan.

Lalu, warung naik kelas di desa. Warung yang punya modal sangat kecil atau mikro ekonomi, pihaknya memberikan bantuan dana.

Selanjutnya rumah kreatif, program ini membantu ke desa-desa, melalui organisasi wanita.

Mereka diberi peatihan kewirausahan. Upaya ini sebagai bentuk usaha menurunkan angka kemiskinan di Banyuwangi.

Lalu, untuk pilar ketiga, ada kegiatan Banyuwangi Festival sebagai ajang harmonisasi semua unsur, yakni seniman, pelaku ekonomi dan sektor lainnya.

Ipuk mengklaim kegiatan Banyuwangi Festival bukan hanya berdampak pada sektor pariwisata saja, orang datang ke Banyuwangi.

"Bagi kami ini alat konsolidasi internal, sekaligus berdampak eksternal, konsolidasi ke dalam," ujarnya.

Dari festival itu, ia menilai kegiatan berbasis budaya semakin tumbuh di Banyuwangi seperti sanggar.

"Anak muda bangga dengan budaya Banyuwangi, ternyata budaya banyuwangi keren," tambahnya.

Selanjutnya, adanya konsolidasi infrastruktur misalnya dengan membuat kegiatan internasional.

"Maka infrastruktur menjadi bagus, jalan-jalan bagus. Rute-rute akan berubah, sehingga ada pemerataan pembangunan di Banyuwangi," tambahnya.***

Editor: Lutfi Yulisa

Tags

Terkini

Terpopuler