Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriyatna Bagikan Rahasia Mandiri Sejak Kecil Kunci Keberhasilan Berkarir

9 Maret 2022, 13:00 WIB
Klarifikasi PRMN Bersama Bupati Bandung, Dadang Supriatna /PRMN/

PR Metro Lampung News-- Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna menyatakan telah mandiri sejak kecil.

"Sejak kecil, saya orang kampung saya selalu ikhtiar," kata Dadang, dalam program Klarifikasi, Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), bertema Bandung di Kabupaten Kami Tidur, di Kota Kami Bekerja, pada Rabu 9 Maret 2022.

Ia bercerita sejak SMP, Dadang membantu orang tua yang punya usaha pembuatan bata merah.

Baca Juga: Walikota Bogor Pilih DKI 1 atau Jabar 1? Ini Jawaban Bima Arya

Kegiatan Dadang kecil dimulai sejak pukul 5 subuh bantu di lokasi pembuatan bata, lalu pukul 7 pagi bantu kegiatan kakak di proyek.

Ia juga berkeliling melihat suplayer bata merah. Selanjutnya pada siang hari ia mulai melanjutkan kegiatan belajar di sekolah.

Setiap minggu ia bisa mendapat Rp500 ribu di tahun 1988. Rp150 ribu ia berikan kepada ibunya. Dadang bercerita hanya tidur 4 jam.

Berkat kegigihannya, pada tahun 1993 ia mulai membuat usaha kontraktor. Sampai sekarang perusahaan ini masih berjalan.

Sebelumnya, Dadang Supriatna adalah anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 yang berasal dari Fraksi Partai Golkar dan Anggota DPRD Kabupaten Bandung periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Progres Pembangunan Kabupaten Bandung

Sejak kecil Dadang Supriyatna punya semangat berusaha. Begitu pula dengan program pembangunan di Kabupaten Bandung yang selalu ia perhatikan.

Menurutnya infrastruktur di Kabupaten Bandung untuk jalan raya masih 80 persen. "Ada PR 20 persen, pembangunan di jalan perbatasan," kata mantan kepala desa dua periode itu.

Selanjutnya pembangunan irigasi, tempat pembuangan sampah tak luput dari perhatiannya.

Ia menilai dalam sejarahnya, Bandung artinya bendungan, tempat air, banjir.

"Solusinya ada di tata wilayah. RT RW yang kita siapkan 25 tahun ke depan," kata Dadang.

Kabupaten Bandung dikelilingi oleh pegunungan.

Warga kota Bandung yang bekerja banyak yang memilih tempat tinggal di Kabupaten Bandung.

Ke depan ia akan membuat konsep hunian vertikal.

Sebagai daerah penyangga kota Bandung, masalah klasik adalah kemacetan.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan membuat jalan tol di Kabupaten Bandung untuk mencegah kemacetan.

Ia juga sedang menyusun jalan lingkar, yang sedang berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. "Saya yakin tidak ada macet lagi," ujarnya.

Namun, masalahnya ada pada pelebaran jalan, ada yang dilewati oleh jalan propinsi.

Untuk itu, ia perlu audiensi dengan gubernur.

Meskipun begitu, sebagian masyarakat tidak tahu soal kewenangan jalan, yang penting jalan bagus.

"Harus ada komprehensif," ujarnya.

Pihaknya telah menganggarkan sejumlah Rp1,3 miliar untuk pelebaran jalan.

"Jika ada jalan TOL, lancar maka akan ada pertumbuhan ekonomi di Pangandaran dan sekitarnya, warga juga nyaman di wilayah Ciwidey, Investor sudah mulai masuk," katanya.

"Saya optimis dalam waktu dekat (jalan tol) bisa terealisasi," tambah Dadang.

Dadang mengenang, saat maju menjadi Bupati Kabupaten Bandung, ia ingin memuliakan ulama dan punya janji politik dan akan konsisten dengan janji politik.

"Maka kalau Allah berkehendak, saya berharap InsyaAllah dua periode di kabupaten Bandung. Kalau toh berkesempatan jadi Gubernur, Bismillah, InsyaAllah.  Sekarang saya lakukan yang terbaik," kata lelaki yang menjadi Kepala Desa dinumur 26 tahun itu.

Ia ingin warga Kabupaten Bandung bisa mendukungnya. "Semakin tinggi jabatan semakin tinggi juga ujian," tutup Dadang.***

Editor: Lutfi Yulisa

Tags

Terkini

Terpopuler