Network
PR Metro Lampung News-- Setelah insiden dua warga Lampung Barat tewas diterkam harimau, pengelola Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan pemangku kepentingan di Kecamatan Suoh dan BnS menggelar musyarawah di Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan BnS, Kabupaten Lampung Barat, Kamis 22 Februari 2024.
Musyawarah yang digelar Camat BnS, Mandala Harto; Camat Suoh, Dapat Jakson; pihak TNBBS yang diwakili Kares Suoh Sulki atas nama kepala BBTNBBS; Koramil Batu Brak, Suroto; Kapolsek BnS dan Suoh, Edwar Panjaitan, dan Kepala Wes/WWF, Arif kemudian menerbitkan surat imbauan agar warga mengenakan topi terbalik atau topi mengadap ke belakang ketika bertemu harimau Sumatera.
''Jika bertemu harimau jangan membelakangi jika memungkinkan memakai topi terbalik (topi mengadap ke belakang),'' imbauan tersebut tertulis di poin tiga.
Baca Juga: Banjir di Bandar Lampung, Warga Rajabasa Berharap Ada Bantuan Truk Sampah dan Perbaikan Talud
Selain itu, masyarakat diimbau agar mengindari aktivitas seorang diri di kebun, jika terpaksa dilakukan, diusahakan berkompok, minimal tiga orang.
Kemudian warga juga diimbau menghindari keluar atau beraktivitas di jam jam agresivitas harimau, yakni pada pukul 15.00 WIB hingga 10.00 pagi waktu setempat.
"Apabila terjadi konflik manusia dan harimau masyarakat wajib membela diri.''
Masyarakat juga diimbau untuk tidak pergi ke kebun yang terdampak konflik harimau (TNBBS) selama proses penangkapan yang dimulai 22 Februari 2024 hingga 7 Maret 2024.
Topi Terbalik Salah Satu Tips Antisipasi Serangan Harimau
Adanya imbauan memakai topi terbalik atau topi menghadap ke arah belakang tersebut membuat masayarakat bertanya-tanya kenapa memakai topi terbalik menjadi salah satu tips antisipasi serangan harimau?
