Satu Lagi Anak Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas Lampung

- 30 September 2023, 21:32 WIB
Seekor Anak Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas, pada Sabtu (30/9/2023), pukul 01.44 WIB.
Seekor Anak Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas, pada Sabtu (30/9/2023), pukul 01.44 WIB. /Biro Humas KLHK

 

Metro Lampung News-- Kabar baik datang dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) saat ini. Satu ekor anak badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina baru saja lahir dari induk bernama Ratu pada Sabtu, 30 September 2023, pukul 01.44 WIB, sebuah pencapaian luar biasa dalam dunia konservasi Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya merasa sangat bahagia dengan berita ini. "Kabar ini tidak hanya membahagiakan masyarakat Indonesia tetapi juga dunia. Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua yang terlibat dalam kelahiran anak badak sumatera ini. Harapannya, semoga kita terus mendengar kabar baik dari kelahiran-kelahiran badak sumatera dan satwa dilindungi lainnya di masa depan," ucap Menteri Siti dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 30 September 2023.

Ratu, badak sumatera betina berumur 23 tahun, telah melahirkan tiga anak selama menjadi penghuni Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) TNWK. Sebelumnya, Ratu telah melahirkan dua anak badak, Andatu pada tahun 2012 dan Delilah pada tahun 2016. Kedua anak badak tersebut adalah hasil perkawinannya dengan badak jantan bernama Andalas, yang saat ini berusia 22 tahun. Hingga saat ini, SRS TNWK telah melihat kelahiran empat anak badak, menandakan keseriusan Pemerintah Republik Indonesia dalam melindungi dan melestarikan spesies badak sumatera.

Baca Juga: Menghadapi Penurunan Konsumsi Batubara: Transisi Ekonomi yang Berkelanjutan Menjadi Kunci

Dengan kelahiran ini, jumlah badak sumatera di SRS TNWK bertambah menjadi sembilan ekor. Selain Ratu, badak betina lain yang tinggal di SRS TNWK adalah Bina, Rosa, Delilah, dan Sedah Mirah. Sementara itu, terdapat tiga ekor badak jantan, yaitu Andalas, Harapan, dan Andatu. "Melalui upaya pengembangbiakan semi alami, SRS TNWK telah berhasil melahirkan empat individu badak sumatera, yaitu Andatu (2012), Delilah (2016), Sedah Mirah (2022), dan anak ketiga dari Ratu-Andalas (2023)," tambah Menteri Siti.

Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, menjelaskan bahwa SRS TNWK berlokasi di zona khusus Taman Nasional Way Kambas. Saat ini, SRS TNWK merupakan satu-satunya tempat pengembangbiakan semi in-situ yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Way Kambas bekerja sama dengan Yayasan Badak Indonesia (YABI). Tujuan utamanya adalah menghasilkan anak badak sumatera untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies yang kini terancam punah. Anak-anak badak sumatera hasil program pengembangbiakan di SRS TNWK nantinya akan dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.

Menyadari perlunya bantuan teknologi dalam upaya konservasi, Direktur Eksekutif YABI, Jansen Manansang, menambahkan bahwa SRS TNWK berencana untuk mengintegrasikan metode Teknologi Reproduksi Berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART) dalam pengembangbiakan badak sumatera. "Teknologi ini akan membantu mengoptimalkan upaya-upaya konservasi yang telah kami lakukan selama ini," tambah Jansen.

Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 tahun 2018. Saat ini, badak sumatera masuk dalam kategori "Critically Endangered" atau sangat terancam punah dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN). Mereka hanya ditemui di hutan-hutan Sumatera seperti Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, serta sebagian kecil di Kalimantan Timur.***

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x