Network
PR Metro Lampung News--Berdasarkan data BPS, persentase penduduk Indonesia berumur 15 tahun ke atas yang merokok, Lampung menjadi provinsi yang memiliki penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok tertinggi di Indonesia, yakni 33,43 persen di tahun 2020, 34,07 persen di tahun 2021, dan 33,81 persen di tahun 2022.
Menanggapi hal ini, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lampung, Subadra Yani Moersalin pada Rabu 21 Desember 2022 mengatakan bahwa saat ini pemerintah belum berhasil memberi pengertian kepada masyarakat bahwa merokok mengganggu kesehatan.
Kebijakan kenaikan cukai pun menurut Subadra Yani Moersalin tidak berpengaruh signifikan terbukti bahwa data dari BPS memperlihatkan dana untuk pembelian rokok lebih besar dibanding untuk membeli beras.
“Kenaikan cukai rokok justru menimbulkan banyak alternatif produk rokok yang kandungannya tidak diketahui apakah memenuhi standar atau tidak,” jelasnya kepada Metro Lampung News.
Baca Juga: Konsumsi Rokok di Lampung Terus Meningkat, Ada Apa?
Sehingga menurutnya pemerintah harus lebih bijaksana mencari solusi lain selain kebijakan kenaikan cukai rokok.
Misalnya dengan mengawasi kualitas rokok yang ada di pasaran. “Apakah layak untuk dikonsumsi?”.
Menurutnya jika memang negara menganggap rokok adalah barang yang berbahaya di sisi kesehatan bagi masyarakat, maka kenaikannya langsung tinggi saja 50 persen.
“Jangan justru dengan kenaikan cukai rokok yang tak seberapa, pendapatan negara berkurang tapi yang merokok tetap banyak,” katanya.
