Bagi Keluarga Perokok, Ini Dampaknya terhadap Anak!

- 25 Januari 2021, 18:51 WIB
Ilustrasi berhenti merokok
Ilustrasi berhenti merokok /PIXABAY/Myriams-Fotos

PR Metro Lampung News-- Merokok masih menjadi candu dan dianggap normal bagi masyarakat  Indonesia. 

Di Indonesia menurut BPS tahun 2018, rokok secara konsisten menyumbang kemiskinan terbesar kedua setelah beras pada masyarakat pedesaan dan perkotaan.

Berdasarkan Studi Kasus Stunting di Desa Bunderan Kabupaten Demak dijelaskan oleh Dr. Renny Nurhasana, Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, para kepala keluarga saat mendapatkan uang atau gaji secara otomatis memotong uang tersebut untuk membeli rokok. Baru kemudian sisa uangnya diberi ke istri.

Baca Juga: Selain untuk Dekorasi Ruangan, Ini Manfaat Tanaman Sansivera bagi Kesehatan

Baca Juga: Syarat & Aturan Terbaru Naik Pesawat & Kereta Januari 2021, Rapid Antigen Hingga Dokumen E-HAC

Kebiasaan tersebut berpengaruh kepada sistem pembelanjaan lauk dan sayuran di keluarga, yang otomatis hanya membeli lauk dan sayur dengan jenis yang serupa (itu-itu saja) sehingga mereka jarang mengupgrade jenis protein lainnya serta jarang membeli buah karena dirasa mahal.

Perilaku tersebut menimbulkan uang untuk konsumsi rokok sangat terasa bagi keluarga miskin.

Akhirnya kebutuhan nutrisi mereka tidak tercukupi dan menimbulkan masalah yang lebih serius yaitu Stunting serta dampak jangka panjang lainnya yaitu tumbuh kembang anak yang terganggu seperti penurunan intelegensi anak, kurangnya berat badan (lebih ringan 1,5 kg berat badan anak) dan tinggi anak (0.34 cm lebih rendah) berdasarkan Data IFLS tahun 2007 dan 2014.

Baca Juga: Lupa Nomor BPJS? Begini Cara Ceknya Bisa Secara Online Maupun Offline

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x