Apa kabar Sayuran Hidroponik di Kala Pendemi?

20 Januari 2021, 11:12 WIB
Sayuran Hidroponik 'Selabung Hidroponik' /Lutfi Yulisa/Metro Lampung News/Lutfi Yulisa

PR Metro Lampung News-- Apa itu sayuran hidroponik? Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, hydro berarti air dan ponous berati kerja. 

Sehingga sayuran hidroponik sendiri berarti sayuran yang tumbuh dengan bantuan cairan yang mengandung mineral yang diperlukan oleh sayuran untuk tumbuh. 

Berbeda dengan sayuran yang ditanam di tanah, tanaman hidroponik membutuhkan air bermineral untuk tumbuh.

Air yang digunakan untuk menanam sayuran ini pun bisa didaur ulang.

Selain air dan mineral, tanaman hidroponik juga membutuhkan lampu, sistem filtrasi untuk air dan udara, serta alat kontrol iklim.

Semua hal tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman hidroponik.

Biasanya, sayuran hidroponik ditanam dalam rumah kaca, namun pengaplikasiannya juga bisa dilakukan di luar ruangan (tanpa rumah kaca). 

Dari segi nutrisi, sebenarnya sayuran hidroponik, tidak berbeda dengan yang ditanam secara konvensional. 

Namun dari sisi kebersihan sayuran hidroponik tentu jauh lebih unggul. 

Baca Juga: Inilah Manfaat Rendaman Bunga Mawar Bagi Kesehatan, Bisa Diminum

Adalah Meza Yuspitasari, Salah seorang pengusaha sayuran hidroponik di Bandar Lampung. 

Saat Metro Lampung News berkesempatan berkunjung ke rumahnya, Senin 18 Januari 2021, terlihat hamparan instalasi hidroponik di halaman depan rumahnya. Ukurannya kurang lebih 5x8 meter. 

Meza memetik daun mint. Sayuran hidroponik memiliki keunggulan dari aspek kebersihan dibanding ditanam secara konvensional Metro Lampung News/Lutfi Yulisa

Tak hanya di halaman depan di balkon belakang rumahnya juga terhampar instalasi hidroponik berukuran lebih besar 5x12 meter. 

Instalasi hidroponik milik Meza itu sedang ditanami sayuran pakcoy, tanaman mint, dan selada. 

Berawal dari keinginannya coba-coba untuk konsumsi pribadi, Meza memulai menggeluti dunia hidroponik sejak 2017. 

"Dulu awal untuk konsumsi sendiri, kalau banyak dibagi ke tetangga, awalnya juga masih pakai sterofoam buah media tanamnya," terang Meza. 

Perempuan angkatan Agroteknologi 2009 ini merasakan betul masa pendemi Covid-19 berdampak pada usaha sayur hidroponiknya. 

Meza mengaku penjualannya menurun drastis. Pendapatannya bisa menurun 40 hingga 50 persen saat pendemi. 

Baca Juga: Manfaat Masker Organik Beras dan Daun Kelor Produk Buatan Dosen Itera, Bagus untuk Kulit Wajah

"Dua bulan ini, Desember, Januari sudah mulai stabil lagi," ucap Meza. 

Untuk membantu meningkatkan penjualan saat oendemi, Meza mulai gencar mempromosikan sayuran hidroponiknya tak hanya di ig namun juga lewat status WhatsApp. 

"Kalo dulu sebelum pendemi paling cuma upload di IG."

Selain menjual sayuran hidroponik, Meza juga sering mendapat orderan mebuat instalasi hidroponik untuk teman-teman bahkan juga permintaan tersebut datang dari dosen. 

Sayangnya di saat pendemi, permintaan akan jasa instalasi hidroponik juga menurun drastis. 

Baca Juga: Selain untuk Dekorasi Ruangan, Ini Manfaat Tanaman Sansivera bagi Kesehatan

"Sejak pendemi, terakhir pasang Februari tahun kemarin," ujar Meza. 

Bagi masyarakat Lampung, khususnya Bandar Lampung, sayuran hidroponik milik Meza 'Selabung' hidroponik ini bisa Anda dapatkan di salah satu super market di Bandar Lampung. 

"Pakcoy dan daun mint dipasarin ke super market, kalo selada ke rumah makan," terang perempuan berusia 29 tahun ini.***

Editor: Lutfi Yulisa

Tags

Terkini

Terpopuler