Museum Ullen Sentalu, Museum Sejarah Mataram dari Sudut Pandang Perempuan Jawa

- 22 Mei 2024, 14:05 WIB
Museum Ullen Sentalu, Museum Sejarah Mataram dari Sudut Pandang perempuan Jawa
Museum Ullen Sentalu, Museum Sejarah Mataram dari Sudut Pandang perempuan Jawa /

PR Metro Lampung News--Museum Ullen Sentalu adalah bentuk lain perjalanan sejarah Kerajaan Mataram pasca Perjanjian Giyanti yang membagi dua wilayah kerajaan menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Pada periode berikutnya masing-masing wilayah Kerajaan Mataram ini kembali dipecah oleh Belanda hingga akhirnya menjadi empat wilayah yakni; Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman, sedangkan Kasunanan Surakarta dengan Praja Mangkunegaran.

Selain koleksi foto berbagai bangsawan asal dua keraton terdapat juga koleksi batik Solo dan Yogyakarta serta beberapa alat kesenian kuno seperti gamelan dan arca-ara peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu dan Budha.

Secara keseluruhan Museum Ullen Sentalu memang ingin menonjolkan dan mengidentikkan diri sebagai museum seni dan budaya khas Jawa yang klasik sebagai cara lain untuk melestarikan budaya melalui peran perempuan Jawa.

Bentuk museumnya pun dibangun seolah menyatu dengan alam dan berada tepat di kaki Gunung Merapi daerah Kaliurang sehingga terkesan sejuk dan memanjakan siapa pun pengunjung yang datang kesini.

Sejarah Museum Ullen Sentalu

Museum ini awalnya digagas oleh ‘Trah’ Haryono, keluarga ningrat yang besar di Kampung Sayidan Yogyakarta yang ingin ikut berperan serta melestarikan sejarah dan budaya Jawa melalui Kerajaaan Mataram.

Keluarga Haryono yang juga berprofesi sebagai pengusaha batik ini bahkan mendapat dukungan dari keluarga dua kerajaan; Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta hingga Pakualaman, termasuk istri dari Presiden RI Soekarno, yakni Hartini Soekarno.

Pada awalnya, koleksi museum yang ditampilkan berasal dari koleksi pribadi keluarga Haryono seperti batik, kemudian setelah berkembang, koleksi juga di dapat dari hibah dan para sesepuh keluarga kerajaan Mataram.

Untuk pengelolaan museumnya, kemudian dibentuk Yayasan Ulating Blencong yang secara resmi membuka Museum Ullen Sentalu pada 1 Maret 1997 yang sengaja disesuaikan dengan momentum peringatan Serangan Umum 1 Maret.

Halaman:

Editor: Malik Abdoel Djabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah