Khutbah Jumat Tahun Baru 2021 Tema Agar Istiqomah di Zaman yang Berubah Terbaru

- 7 Januari 2021, 20:29 WIB
Teks khubah Jumat tahun baru 2021 dengan tema agar istiqomah di zaman yang berubah
Teks khubah Jumat tahun baru 2021 dengan tema agar istiqomah di zaman yang berubah /pixabay/OpenClipart-Vectors/

PR Metro Lampung News-- Agar manusia senantiasa beristiqomah, maka perlu diingatkan dan dikuatkan. Misalnya lewat pesan khatib dalam khutbah Jumat tahun baru 2021 dengan tema agar tetap istiqomah di zaman yang berubah. 

Istiqomah yang dimaksud dalam khutbah Jumat tahun baru 2021 adalah istiqomah di jalan yang benar dan tetap bertakwa kepada Allah SWT. 

Manusia tempatnya lalai dan lupa maka dengan menyampaikan khutbah Jumat tahun baru 2021 dengan tema agar tetap isiqomah di zaman yang berubah ini bisa jadi pengingat untuk mengawali tahun baru 2021 dengan menjadikan diri lebih baik.

Teks khutbah Jumat tahun baru 2021 dengan tema tetap istiqomah di zaman yang berubah ini dikutip dari laman NU Online. 

Bisa menjadi inspirasi para khatib untuk menyampaikan khutbah Jumatnya di masjid di depan jamaah shalat Jumat. 

Baca Juga: Khutbah Jumat Tahun Baru 2021 Tema Bersikap Bijak Menghadapi Musibah yang Sedang Dihadapai

Terlebih, di masa pandemi seperti saat ini banyak hal yang tidak diinginkan datang dalam hidup.

Misalnya pekerjaan menjadi hilang, keluarga ada yang terjangkit virus, bahkan sampai kehilangan seseorang karena tidak bisa bertahan melawan wabah.

Oleh karena itu, penting untuk selalu bertakwa dan tidak jauh dari Allah.

Khutbah Jumat tahun baru 2021 dengan tema agar tetap istiqomah di zaman yang berubah bisa jadi pengingat bersama.

Inilah teks khutbah Jumat tahun baru 2021 dengan tema tetap istiqomah di zaman yang berubah. 

اَلْحَمْدُ للهِ الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ الْأَتَمَّانِ الْأَكْمَلَانِ، عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

(فصلت: ٣٠)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.

Kaum Muslimin rahimakumullah,

Istiqamah adalah luzum tha’atillah: konsisten dalam ketaatan dan kepatuhan kepada Allah ta’ala.

Orang yang istiqamah adalah orang yang senantiasa konsisten taat kepada Allah, melaksanakan segenap kewajiban dan meninggalkan berbagai perkara haram. Orang yang berhasil istiqamah dalam kataatan kepada Allah, maka surga-lah tempatnya di akhirat. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

(فصلت: ٣٠)

Maknanya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu’,”  (QS Fushshilat: 30).

Firman Allah Kemudian mereka istiqamah dalam ayat tersebut, menurut Sahabat Abu Bakar bermakna, Mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” Menurut Ibnu Abbas,

Mereka konsisten dalam melaksanakan kewajiban. Sementara kata Qatadah, Istiqamah dalam ketaatan kepada Allah. Allah juga memerintahkan Nabi-Nya untuk Istiqamah:

(فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ  (الشورى: ١٥



Maknanya: Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan istiqamahlah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka" (QS asy-Syura: 15) Salah seorang sahabat pernah berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, katakan kepadaku tentang Islam sebuah perkataan sehingga aku tidak perlu bertanya lagi kepada siapa pun setelahnya.” Rasulullah menjawab:


(قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ (رواه مسلم


Maknanya: “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah” (HR Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Istiqamah adalah salah satu tonggak yang sangat penting bagi sebuah bangsa atau umat agar bisa berjaya, menempati posisi yang mulia dan memimpin lajunya peradaban dunia.

Suatu umat atau sebuah bangsa yang kehilangan permata istiqamah ini akan kehilangan arah dan mudah dikalahkan oleh musuh-musuhnya. Karena dengan hilangnya istiqamah, moral akan rusak, perbuatan keji dan hina akan menyebar, kerusakan akan merajalela, kekacauan akan merata dan umat akan dihantui oleh rasa hasud, dengki dan permusuhan.

Sebaliknya istiqamah akan memberikan buah yang manis di tengah-tengah umat yang berpegang teguh dengannya.

Seorang warga atau individu yang istiqamah akan hidup tenang, damai, taat dan tunduk kepada Allah, tidak menyakiti orang lain, bersabar ketika disakiti orang lain, selalu berperan serta dalam melakukan perbaikan-perbaikan di tengah masyarakat dan membimbing orang yang tersesat ke jalan yang benar. 

Baca Juga: Khutbah Jumat Tahun Baru 2021 Tema Hak Seorang Muslim Atas Muslim Lainnya

Jamaah Shalat Jum’at yang berbahagia,

Jadi istiqamah adalah suatu keniscayaan bagi setiap individu dari sebuah umat atau bangsa, lebih-lebih para pemimpin. Pemimpin dalam skala besar ataupun kecil.

Pemimpin dalam lingkup yang luas ataupun unit yang paling kecil. Mulai dari pemimpin suatu negara, pemimpin daerah, pemimpin perusahaan, sampai kepala rumah tangga. Imam Rifa’i pernah menyatakan:

اِسْتَقِمْ بِنَفْسِكَ يَسْتَقِمْ بِهَا غَيْرُكَ، كَيْفَ يَكُوْنُ الظِّلُّ مُسْتَقِيْمًا وَالْعُوْدُ أَعْوَجُ


“Istiqamahkan dirimu maka orang lain akan menjadi istiqamah karenamu, bagaimana mungkin bayangan sebuah benda akan lurus jika bendanya bengkok?”

Oleh karenanya sebuah komunitas, perkumpulan atau institusi apa pun yang berharap baik dan merindukan kesuksesan dan kejayaan haruslah dimulai dari istiqamah pemimpinnya.

Jika pemimpin dan yang dipimpin istiqamah, guru dan murid istiqamah, suami dan istri istiqamah, direktur dan karyawan istiqamah, pejabat dan rakyat istiqamah dan seluruh lapisan masyarakat di semua bidang dan lini senantiasa istiqamah, maka kebaikan dan kesalehan akan merata di tengah masyarakat kita.

Baca Juga: Terbaru, Khutbah Jumat Tahun Baru 2021 Tema Alasan Allah Sembunyikan Amal, Dosa, dan Wali Itu Mulia

Saudara-saudaraku seiman rahimakumullah,

Marilah kita selalu istiqamah di jalan Allah meski zaman berubah, walaupun tahun telah berganti.

Kita manfaatkan masa-masa hidup yang sementara ini untuk taat kepada Allah. Kehidupan kita di dunia ini adalah nikmat yang harus disyukuri dengan berupaya meraih kebaikan dunia dan akhirat.

Kita diberi amanah berupa nikmat waktu, agar kita beramal tanpa ditunda-tunda lagi, tanpa kebingungan dan kehilangan arah.

Hari-hari kita hidup di dunia, itulah umur kita. Orang yang tidak memanfaatkan umurnya maka umur itu yang akan melindasnya tanpa ia bisa meraih apa pun dari kehidupan yang fana ini. Al-Hasan al-Bashri pernah mengatakan:

ابْنَ آدَمَ، إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ، ذَهَبَ بَعْضُكَ

“Wahai manusia, engkau tidak lain adalah hari-hari yang terus berjalan, setiap lewat suatu hari maka sebagian dari dirimu telah hilang dan lenyap.”

Bahkan al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi sangat menyayangkan waktu yang berlalu begitu saja hanya untuk makan. Ia mengatakan:

 “Waktu yang sangat aku sayangkan pergi begitu saja adalah saat aku makan.”

Kita mungkin tidak bisa mencapai tingkatan beliau.

Tapi setidaknya apa yang beliau sampaikan menjadi cambuk bagi kita untuk selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Tahun Baru 2021 Tema Insan Manusia Terbaik Melawan Napsu Duniawi

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita terus istiqamah. Kita rawat dan jaga keimanan kita dari hal-hal yang merusak dan memutuskannya.

Kita konsisten dalam taat kepada Allah.

Ketaatan kepada Allah adalah cahaya di alam kubur, penyelamat di atas jembatan shirath di hari kemudian dan keberuntungan di hari kebangkitan. 

Marilah kita berdoa di hari yang penuh barakah ini.

Mudah-mudahan kita dianugerahi kemampuan oleh Allah untuk istiqamah, melakukan semua jenis kebaikan dan menjauhi segenap dosa dan kemaksiatan di sepanjang kehidupan.

Sehingga kita menjadi insan-insan yang saleh dan layak menjadi pilar-pilar masyarakat madani yang kita cita-citakan. Marilah kita berdoa dengan doa Imam al-Hasan al-Bashri:

اللهم أَنْتَ رَبُّنَا فَارْزُقْنَا الْاسْتِقَامَةَ

 “Ya Allah, Engkau adalah Tuhan kami, maka karuniakanlah kepada kami istiqamah di jalan-Mu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Itulah teks khutbah Jumat tahun baru 2021 dengan tema agar tetap istiqomah di zaman yang berubah. Bisa menjadi inspirasi bagi para khatib untuk berkhutbah Jumat, 8 Januari 2021. ***

Editor: Alfanny Pratama

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x