PR Metro Lampung News-- Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) tak hanya berdampak pada kesehatan. Akan tapi, berimbas terhadap masalah ekonomi.
Itulah yang dirasakan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Pesawaran, Lampung. Pasalnya, Covid-19 meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari melalui digital.
Contohnya, pelanggan tidak perlu lagi ke mall, pasar, toko, dan lainnya. Soalnya, barang dapat dipilih melalui platform aplikasi daring dan barang bisa diantar. Serta terdapat kebiasaan baru, yakni transaksi pembayaran yang dilakukan secara nontunai alias uang digital dengan menggunakan kode QR.
Baca Juga: Cara Dapat Promo Cashback, Diskon, dan Gratis Ongkir Belanja di Tokopedia Bagi Nasabah BTN
Hal itu dilakukan bertujuan untuk meminimkan terpapar virus Corona. Maka, perlu terobosan untuk persoalan UMKM Pesawaran yang terimbas Covid-19.
BI Lampung adakan Webinar cari solusi bersama
Melihat permaslahan di atas, Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menggelar Webinar, Senin 30 November 2020. Webinar itu mengusung tema Pumilhan Ekonomi Kawasan Wisata Pesawaran Lampung melalui Transformasi Pembayaran Digital.
Acara itu diisi oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan, Kepala Dinas Pariwisata Pesawaran Elsafri Fahrizal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bayuwangi M.Y. Bramuda, dan Ketua Asosiasi Pokdarwis Bayuwangi. Lalu, Deputi Kepala Perwakilan BI Lampung Hasiholan Siahaan, Pemimpin Bisnis BNI Tanjung Karang, dan Deputi Pemerintahan dan Ekosistem Mikro LinkAja M. Rendi Nugraha.
Kegiatan yang dilaksanakan sejak 09.00 WIB itu diikuti ratusan peserta webinar.
QRIS buat bayar secara digital di banyak aplikasi
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dibuat untuk memudahkan konsumen atau pelanggan dari aplikasi uang elektronik yang berbeda. Ihwal untuk melakukan transaksi pembayaran dengan scan kode QR di berbagai aplikasi.
Teknologi itu diintegrasikan dengan Pnyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dan berkolaborasi bersama Bank Indonesia (BI). Supaya dapat membayar berbagai hal yang biasanya pakai kode QR.
Adanya QRIS itu juga sebagai upaya mendukung perkembangan ekosistem digital UMKM Pesawaran. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Perwakilan BI Lampung, Budiharto.
"Dengan QRIS, pelaku usaha UMKM dapat menggunakan model pembayaran secara non tunai hanya dengan satu macam kode QR." ujarnya
Menurut dia, penggunaan QRIS semua transaksi pembayaran dapat dilakukan dari aplikasi manapun. Misalnya aplikasi Gojek, Dana, Ovo, LinkAja, dan sebagainya.
Mendatang dapat pembayaran nontunai buat bule
Selain itu, Budiharto juga menambahkan mendatang QRIS terus dilakukan inovasi. "Bahkan mendatang, QRIS akan dapat menerima pembayaran dari turis mancanegara," ungkapnya.
Inovasi itu akan menjadikan setiap transaksi pembayaran pengguna QRIS menjadi lebih praktis. Termasuk penggunaan QRIS dalam sektor pengembangan usaha, khususnya UMKM yang ada di kabupaten Pesawaran.
Keuntungan Lain Penggunaan QRIS
Selain praktis, keuntungan lain yang akan diperoleh pengguna QRIS, yaitu adanya pengawasan (monitoring). Monitoring yang dimaksud adalah rekapan data yang tercatat otomatis dalam aplikasi uang elektronik.
Rekapan ini tentunya akan memudahkan UMKM untuk mendata apa saja transaksi yang telah dilakukan. "Kalau UMKM ini kan kadang-kadang nggak rajin (mohon maaf) mencatat ya, apa yang dia transaksi, dia mendapat pembelian dan pembayaran apa saja. Nah, dengan adanya QRIS ini, semuanya ter-record dengan baik apa saja, kapan saja, jamnya jam berapa," tutur Budiharto
Selain praktis dan dapat diawasi, keuntungan lain yang akan didapatkan pengguna uang elektronik adalah transaksi yang aman.
Selanjutnya, transaksi yang dilakukan juga cepat, nyaman dan lebih efisien. Terutama di kalangan milenial yang ingin semua serba cepat dan ringkas. Maka, terdapat lima keuntungan pakai QRIS, dapat transaksi digital di berbagai aplikasi kode QR, membantu pencatatan, aman, cepat, dan mendatang bisa buat bule transaksi di Indonesia.***