Ada 4 Teori Untuk Dapat Menganalisa Penyimpangan, Jelaskan Tentang Labeling, Differential Assosiation, Anomie

- 28 Februari 2024, 13:42 WIB
ada 4 teori untuk dapat menganalisa penyimpangan, jelaskan tentang labeling, differential assosiation, anomie
ada 4 teori untuk dapat menganalisa penyimpangan, jelaskan tentang labeling, differential assosiation, anomie /

PR Metro Lampung News-- Bahas kali ini ada 4 teori untuk dapat menganalisa penyimpangan, jelaskan tentang labeling, differential assosiation, anomie.

Keempat teori tersebut adalah teori Labeling (Penandaan), Differential Association (Asosiasi Diferensial), Anomie, dan Sosialisasi Tidak Sempurna.

Berikut penjelasan singkat tentang masing-masing teori:

  1. Teori Labeling (Penandaan): Teori ini berfokus pada bagaimana individu yang telah ditandai sebagai "penjahat" atau "pengganggu" oleh institusi sosial, seperti polisi, sistem hukum, atau masyarakat, cenderung melanjutkan perilaku penyimpangan. Penandaan ini dapat memengaruhi identitas sosial seseorang dan mendorong mereka untuk mempertahankan peran sebagai "penjahat". Contohnya, seseorang yang dihukum atas pelanggaran kecil dapat ditandai sebagai penjahat oleh masyarakat, yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku masa depan mereka.

  2. Teori Differential Association (Asosiasi Diferensial): Teori ini menekankan bahwa individu belajar perilaku penyimpangan melalui interaksi dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang mendukung perilaku tersebut. Jika seseorang memiliki lebih banyak asosiasi dengan individu-individu yang terlibat dalam kegiatan kriminal daripada dengan individu-individu yang tidak terlibat, kemungkinan mereka untuk terlibat dalam perilaku penyimpangan menjadi lebih besar. Contohnya, remaja yang sering bergaul dengan teman-teman yang terlibat dalam aktivitas kriminal memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku yang sama.

  3. Teori Anomie: Teori ini dikembangkan oleh Émile Durkheim dan kemudian diperluas oleh Robert Merton. Anomie merujuk pada keadaan ketidakcocokan antara tujuan yang diinginkan oleh individu dan sarana yang dimiliki untuk mencapainya. Anomie dapat menghasilkan tekanan sosial yang memacu individu untuk terlibat dalam perilaku penyimpangan sebagai cara untuk mencapai tujuan mereka. Contohnya, dalam masyarakat yang sangat kompetitif dan materialistik, individu mungkin merasa terdorong untuk mencapai kesuksesan material dengan cara apapun, termasuk perilaku yang melanggar hukum atau norma sosial.

  4. Teori Sosialisasi Tidak Sempurna: Teori ini menekankan bahwa penyimpangan terjadi karena kegagalan sosialisasi yang tepat. Ketika individu tidak memperoleh nilai-nilai, norma-norma, dan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif dalam masyarakat, mereka cenderung terlibat dalam perilaku penyimpangan. Contohnya, jika seorang anak tidak diajari nilai-nilai moral atau diberikan pengawasan yang memadai oleh orang tua atau keluarga, mereka mungkin lebih rentan terhadap perilaku penyimpangan seperti vandalisme atau pencurian.

Keempat teori ini memberikan perspektif yang berbeda dalam memahami penyimpangan sosial dan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi terjadinya perilaku tersebut dalam masyarakat.

Sudah usai bahas ada 4 teori untuk dapat menganalisa penyimpangan, jelaskan tentang labeling, differential assosiation, anomie. ***

Editor: Hanisaul Khoiriyah


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah