Banyak anggota masyarakat yang menentangnya karena dianggap sebagai perusuh.
Kegiatannya banyak terhalang justru oleh masyarakat sekitar sungai yang tidak memahami tujuan kegiatannya.
Akan tetapi, ia tidak marah. Baginya, untuk menyadarkan orang lain tidak perlu membalasnya dengan kekerasan.
Ia melakukan berbagai cara untuk membuat masyarakat sekitar sungai sadar pentingnya merawat sungai sebagai sumber daya alam mereka.
Akhirnya, berkat kesabaran dan tekad kuat, lambat laun, kesadaran masyarakat mulai tumbuh.
Bang Idin kemudian juga mengajak teman-temannya sesama petani penggarap untuk mengikuti langkahnya.
Kini, mereka berhasil menanam 40 ribuan pohon produktif di sepanjang bantaran kali. Burung-burung yang dulunya pergi akhirnya kembali. Mata air yang dulu tertutup sampah, kembali hidup.
Air kali Pesanggrahan kini sudah normal kembali.
Ikan-ikan bisa hidup dan berkembang biak. Sepanjang tepian Kali Pesanggrahan menjadi hijau.
Burung-burung berkicau setiap hari. Bahkan burung Cakakak yang bersarang di tanah dan sudah jarang ditemui di wilayah lain di Jakarta, kini juga bisa ditemukan.