Karena pada periode itu diciptakan kemampuan intelektual anak sebagai investasi bagi keluarga baru.
Hasto menutukan, jika ada remaja putri mengalami anemia, lalu gizi seimbangnya kurang, misalnya ada yang takut gemuk sehingga mengurangi nutrisi, maka hal ini bisa berbahaya bagi anak.
“Remaja yang anemia hamil bisa akibatkan stunting,” tambahnya.
Lalu, remaja kalau belum cukup ukur, tulang panggul gak pas. “Diamter panggul belum 10 cm, kepala bayi 9,9 cm,” tambahnya.
Akibatnya, ada kejadian saat persalinan misalnya persalinan macet, bayi tidak menangis dan lainnya sehingga membuat bayi tidak sehat.
Idealnya, tinggi bayi adalah 48 cm.
Hasto menegaskan, stunting bukan hanya masalah pendek.
Perkembangan anak bisa dilihat dari respon motorik halus, motorik kasar, sehingga tidak mudah disimpulkan anak itu stunting.***