Setelah Ditangkap di Lampung Tengah, Ditemukan Banker di Rumah Tersangka Teroris Upik Lawangga

- 20 Desember 2020, 22:10 WIB
Kabid Humas Polda Lampung beri keterangan terkait penangkapan teroris Upik Lawangga.
Kabid Humas Polda Lampung beri keterangan terkait penangkapan teroris Upik Lawangga. /Antara/

PR Metro Lampung News-- Densus 88 Antiteror telah menangkap Taufik Bulaga (TB) alias Upik Lawangga di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada tanggal 23 November 2020.

Tersangka teroris Upik Lawangga alias Taufik Bulaga diketahui tinggal di lokasi yang berjauhan dengan rumah warga. Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad 

"Tersangka Upik Lawangga ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada tanggal 23 November lalu itu tempat tinggalnya sulit dijangkau," kata Pandra di Lampung Tengah, Sabtu, 19 Desember 2020 dilansir melalui Antara. 

Baca Juga: Alasan kenapa film Bad Boys Layak Kamu Tonton!

Rumah tersangka, lanjut Pandra, sangat berjauhan dengan warga lainnya diduga agar aktivitas Upik tak diketahui oleh penduduk di sana.

Ia menjelaskan bahwa Upik dalam kesehariannya menjadi penjual bebek beserta telurnya dan berhasil mengumpulkan uang untuk membeli rumah.

Upik Lawangga atau yang lebih dikenal Udin Bebek  tinggal di depan hamparan sawah yang luas.

"Upik jualan bebek dan telurnya itu akhirnya bisa mengumpulkan uang dan dibelikan rumah yang ada bungkernya," ujar Pandra. 

Sementara bungker seluas 2 x 3 meter  dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Lampung digenangi air sebagai kamuflase agar tidak diketahui orang.

Sebelumnya, sejumlah barang bukti telah disita Densus 88 dalam penangkapan Upik, termasuk 8 bilah senjata tajam, satu senjata api rakitan, satu senjata angin, sebuah panah, 13 peluru, dan sebuah bungker dengan kedalaman 2 meter.

Baca Juga: Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pria (Part I)

Upik merupakan dalang dari beberapa peristiwa teror bom, seperti Bom Pasar Tentena, Bom Pasar Maesa, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentral, Bom Termos Nasi Tengkura, Bom Senter Kawua, dan rangkaian aksi teror lainnya pada tahun 2004 hingga 2006.***


Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x