Indonesia Minta Uni Eropa Perlakukan Minyak Kelapa Sawit Secara Adil

- 2 Desember 2020, 13:11 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.*
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.* /Antara

Dari simpulan tersebut, Indonesia menekankan bahwa pemulihan ekonomi pasca pandemi dalam konteks perlindungan lingkungan hidup menjadi kepentingan dan komitmen bersama.

Dalam keterangan Kemlu RI disebutkan bahwa minyak sawit yang ramah lingkungan adalah bagian komitmen Indonesia, dan EU perlu menerapkan prinsip keadilan dalam isu ini.

Untuk meningkatkan pemahaman bersama dan menjembatani kebijakan yang lebih baik serta rasa percaya terhadap industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, ASEAN dan EU menyepakati pembentukan Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Group/JWG) yang membahas minyak nabati dalam konteks berimbang dengan kelapa sawit.

Menlu Retno kemudian mengatakan ia menyambut baik rencana penyelenggaraan pertemuan pertama JWG tersebut pada Januari 2021.

"Kemitraan ASEAN dan EU ke depan perlu terus menjunjung prinsip saling menguntungkan bagi kedua kawasan, setara dan non diskriminatif untuk dapat membangun peningkatan kemitraan ASEAN dengan EU yang strategis," Retno menegaskan.

Dalam pertemuan yang dihadiri 10 negara ASEAN dan 23 negara anggota EU tersebut, para menlu ASEAN dan EU menegaskan komitmen bersama untuk mendorong prinsip mutilateralisme baik dalam pengadaan vaksin, peningkatan perdagangan kedua kawasan, pemulihan ekonomi, dan perlindungan lingkungan hidup.

Telah dibahas juga berbagai tindak lanjut dari isu-isu yang masih tertunda (pending issues) dalam kemitraan kedua blok, antara lain, finalisasi pembahasan menuju negosiasi FTA, finalisasi Comprehensive Air Transport Agreement (CATA), dan implementasi Plan of Action 2018-2022, serta implementasi Joint Statement on Connectivity.

Hasil utama dari pertemuan ini adalah kesepakatan kedua pihak untuk meningkatkan kemitraan ASEAN-EU menjadi kemitraan strategis, dalam rangka peningkatan hubungan dan kerja sama di berbagai bidang.

Pertemuan ini juga menghasilkan dua dokumen, yaitu ASEAN-EU Joint Ministerial Statement on Connectivity dan Co-Chair's press release.***

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x