Temulawak Berpotensi sebagai Sumber Antioksidan Alami

28 Desember 2020, 02:19 WIB
Khasiat Temulawak /Pixabay/stevepb

PR Metro Lampung News-- Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan rempah sumber antioksidan alami. Remain ini digunakan untuk pengobatan tradisional dan bahan pembuatan minuman. 

Safitriani dalam tesisnya yang dikutip dari Repository UGM, Ia meneliti untuk mengetahui aktivitas antioksidan bubuk simplisia temulawak dan bubuk sari temulawak serta kandungan kurkuminoidnya.

Lalu, pengaruh konsentrasi ethanol dan penutupan kain hitam pada saat pengeringan terhadap rendemen, kandungan kurkuminoid dan aktivitas antioksidan ekstrak bubuk simplisia temulawak, pengaruh rasio bahan : air terhadap rendemen.

Baca Juga: Cara Menanam Temulawak dalam Pot di Rumah Tumbuh Subur

Baca Juga: 7 Khasiat Temulawak, Salah Satunya Bisa Sehatkan Saluran Pencernaan

Kemudian penelitiannya ini melihat kandungan kurkuminoid dan aktivitas antioksidan ekstrak bubuk sari temulawak serta aktivitas antioksidan ekstrak bubuk simplisia temulawak dan sari temulawak dibandingkan dengan asam sitrat pada sistem yang mengandung inisiator Fe. 

Penelitian ini diawali dengan pembuatan simplisia temulawak dan sari temulawak. Simplisia temulawak dibuat dengan 2 perlakuan pengeringan yaitu dengan penutupan kain hitam dan tanpa penutupan kain hitam.

Baca Juga: Bolehkah Minum Temulawak Setiap Hari?

Baca Juga: Serum dari Temulawak, Apa Sajakah Manfaatnya?

Sari temulawak dibuat dengan 3 macam perbandingan bahan air yaitu 1 : 1; 1 : 2 dan 1 : 3.

Bubuk simplisia temulawak diperoleh dengan menghancurkan simplisia temulawak sedangkan bubuk sari temulawak diperoleh dengan perlakuan pengendapan dan tanpa pengendapan pada sari temulawak kemudian diuapkan airnya menggunakan vacuum rotary evaporator.

Bubuk simplisia temulawak diekstrak menggunakan ethanol dengan konsentrasi 0%, 50% dan 95%.

Baca Juga: Campurkan 5 Bahan Ini Bersama Temulawak, Dijamin Enak

Kemudian, bubuk sari temulawak diekstrak menggunakan ethanol 95%.

Ekstrak bubuk simplisia temulawak dan sari temulawak kemudian diukur rendemen, kandungan kurkuminoid menggunakan HPLC dan diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metoda ferri thiosianat dan asam thiobarbiturat. 

Pengujian aktivitas antioksidan dengan 2 perlakuan yaitu tanpa inisiator dan dengan inisiator Fe serta sebagai pembanding digunakan asam sitrat.

Hasil penelitiannya menunjukkan ekstrak bubuk simplisia temulawak dan sari temulawak mengandung senyawa kurkuminoid dengan jumlah yang berbeda tetapi aktivitas antioksidannya tidak berbeda.

Semakin tinggi konsentrasi ethanol (sampai dengan konsentrasi 95%) menyebabkan rendemen ekstrak bubuk simplisia temulawak semakin rendah tetapi kandungan kurkuminoid dan aktivitas antioksidannya semakin tinggi.

Baca Juga: Resep Susu Panggang yang Viral di Tiktok, Enak dan Lembut, Cobain yuk

Lalu, penutupan dengan kain hitam pada waktu pengeringan dapat meningkatkan rendemen, kandungan kurkuminoid dan aktivitas antioksidan ekstrak bubuk simplisia temulawak.

Bubuk sari temulawak yang diperoleh dengan ekstraksi menggunakan air dengan rasio bahan : air = 1 : 2 tanpa perlakuan pengendapan mempunyai kandungan kurkuminoid dan aktivitas antioksidan tertinggi.

Ia menyimpulkan, ekstrak bubuk simplisia temulawak dan sari temulawak mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada asam sitrat dan penambahan inisiator Fe serta asam sitrat tidak berpengaruh terhadap aktivitas antioksidannya.***

Editor: D. W. Kusuma

Sumber: Repository UGM

Tags

Terkini

Terpopuler