Jenis-Jenis Olahan Jahe yang Mesti Diketahui

22 Desember 2020, 22:35 WIB
Beragam Manfaat Minyak Jahe /Pixabay/Couleur


PR Metro Lampung News -- Selain banyak manfaat kesehatan yang diberikan jahe, menggunakan jahe sebagai pelengkap bumbu dapur kerap dilakukan. 

Jahe merupakan tnaman semitropis yang akarnya digunakan sebagai bumbu yang menyengat. Jahe memiliki rasa yang agak pedas dan aroma yang segar. Berikut kutipan dari bhg.com, mengenai jahe. 

Jahe digunakan baik sebagai bumbu maupun sebagai manisan.

Manisan atau Dikristalisasi: Sebuah kembang gula daripada bumbu. Jahe dimasak dengan sirup gula, lalu dilapisi gula. Manisan jahe sering ditemukan di chutney dan pengawet. 

Gingerroot: Bentuk segar dari akar. Rasanya lebih panas dan lebih aromatik dibandingkan jahe bubuk. Gingerroot adalah makanan pokok bagi siapa saja yang sering memasak masakan Cina. 

Jahe juga bisa dikeringkan dan digiling menjadi bubuk; kebanyakan digunakan untuk makanan yang dipanggang.

Acar: Jahe diawetkan dalam cuka dan sering disajikan sebagai pelengkap sushi, makanan Jepang yang lezat.

Bisa diawetkan: Jahe dikemas dalam sirup gula yang kental. Jahe yang diawetkan digunakan dengan cara yang sama seperti manisan jahe.

Memilih Jahe: 

Saat memilih jahe segar, pilih bagian yang keras dan berat; hindari batang yang layu. Belilah jahe bubuk saat Anda membuat bumbu lainnya.

Menyimpan:

Untuk penyimpanan jangka pendek jahe segar, bungkus akar dengan handuk kertas dan dinginkan. Untuk penyimpanan jangka panjang, celupkan irisan jahe yang sudah dikupas ke dalam sherry atau anggur kering dan dinginkan dalam wadah tertutup hingga 3 bulant.

Aau, letakkan akar di dalam kantong tahan lembab dan tahan uap dan bekukan. Kemudian, parut atau potong apa yang Anda butuhkan dari akar beku yang belum dikupas.

Simpan jahe bubuk dan manisan seperti yang Anda lakukan untuk bumbu lainnya - di tempat yang sejuk, kering, dan gelap.***

Editor: D. W. Kusuma

Sumber: BHG.com

Tags

Terkini

Terpopuler