Review : Buku Cerita Winnie The Pooh

4 Desember 2020, 21:14 WIB
ILUSTRASI Winnie The Pooh /Pixabay

PR Metro Lampung News-- Winnie the Pooh adalah salah satu tokoh fiksi yang sangat terkenal di seluruh dunia, diciptakan oleh A. A. Milne.

Beruang berwarna kuning ini pasti pernah menemani masa kanak-kanak dari generasi ke generasi.

Winnie the Pooh dikenal sebagai sosok yang bersahabat. 'Pooh' sapaan akrabnya, dekat dengan Piglet si babi kecil, Tiger si macan, Rabbit si kelinci, Kanga si kanguru, dan Eeyore si keledai. Hanya Robin temannya yang berujud manusia.

Oleh karena itu, pada tahun 1997, PBB menetapkan beruang penggemar madu itu sebagai World's Ambassador of Friendship. Dilansir dari laman Mizanstore.com, berikut deskripsi singkat Buku Cerita Winnie The Pooh.

Baca Juga: Pentas Gamelan di Plaza PBB Buenos Aires, Simbol Multikulturalisme di Tengah Pendemi"

Kau Beruang Terbaik di Seluruh Dunia," kata Christopher Robin dengan lembut. 

"Benarkah?" tanya Pooh penuh harap, wajahnya seketika berseri-seri.

Pooh, yang menyukai madu dan suka mengarang lagu, tinggal di Hutan Seratus Ekar bersama teman-temannya: Piglet yang pemalu, Christopher Robin yang dewasa dan pintar, Eeyore yang sinis dan pesimis, Rabbit yang cerewet, Owl yang bijaksana, juga tetangga baru mereka, Kanga, sang ibu kanguru, dan Roo, anaknya yang lucu.

Terpilih sebagai karakter buku anak terfavorit-bahkan setelah 90 tahun sejak diterbitkan-di UK, dan mengalahkan karakter terkenal lainnya seperti Harry Potter, Bilbo Baggins si Hobbit, dan Matilda karya Roald Dahl, menjadikan Winnie-the-Pooh buku yang paling wajib dikoleksi sepanjang masa, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Tentang A. A. Milne
A.A. Milne lahir di London, Inggris, pada 18 Januari 1882, yang sekaligus dijadikan Winnie-the-Pooh Day, karakter dari karyanya yang paling populer dan berpengaruh sepanjang masa.

Winnie-the-Pooh terinspirasi dari teddy bear milik anak laki-lakinya, Christopher Robin, yang juga muncul sebagai satu-satunya manusia dalam kisah Winnie the Pooh (1926) dan The House at Pooh Corner (1928).

Koleksi anaknya yang lain seperti babi, keledai, harimau, dan kanguru juga dijadikan tokoh-tokoh teman Pooh.

Nama Winnie-the-Pooh sendiri berasal dari nama seekor beruang di London Zoo (Winnie) dan seekor angsa sahabat Christopher Robin yang dipanggilnya Pooh.

Bersekolah di University of Cambridge`s Trinity College dan menulis untuk majalah sastra Granta dan Punch, Milne memulai karier suksesnya sebagai pengarang, penyair, dan penulis naskah drama pada tahun 1920-an. Milne menderita suatu penyakit pada tahun 1950-an dan meninggal di rumahnya di Hartfield, East Sussex, England, pada 31 Januari 1956.

Keunggulan Buku
“Buku ini manis. Dan, jika kau bisa membaca kisahnya tanpa merasa terharu, maka kau pastilah berhati dingin.” —The Guardian Review

“A.A. Milne telah menciptakan karya-karya yang paling patut didingat dalam sastra anak.”  —School Library Journal

“Bagi banyak orang, Winnie-the-Pooh, Piglet, Eeyore, dan karakter lainnya sama akrab dan pentingnya seperti anggota keluarga mereka sendiri. Kau akan berjumpa dengan Heffalump dalam buku ini dan menolong Pooh yang tersangkut di lubang kelinci. Masa kanak-kanak jelas tidak lengkap tanpa partisipasimu dalam petualangan Pooh dan teman-teman.” —Amazon Review

“Selamat kepada A.A.Milne karena telah memberi kontribusi luar biasa terhadap kehidupan anak-anak dan orangtua mereka!” —Diana Huss Green, editor-in-chief, Parents’ Choice Foundation.

Buku karya klasik ini wajib dikoleksi. Bisa dijadikan buku untuk mendongeng setiap malam pada anak-anak. Juga dijadikan media untuk mengajarkan sejumlah nilai kebaikan dari kisah Pooh serta teman-temannya yang lain.***

Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: Mizanstore.com

Tags

Terkini

Terpopuler