Echo Chamber, Dampak Buruk dari Filter Bubbel dan Cara Menghindari Filter Bubble

- 29 Mei 2022, 21:28 WIB
Echo Chamber, dampak buruk dari filter bubbel dan cara menghindarinya
Echo Chamber, dampak buruk dari filter bubbel dan cara menghindarinya /Unsplash/Chris Ried/

Metro Lampung News--Filter Bubble disebut juga dengan algoritma yang terdapat di media sosial.

Seperti aplikasi Spotify yang akan menampilkan fitur Daily Playlist atau Weekly Playlist.

Fitur tersebut terbentuk dari algoritma lagu-lagu yang acap kali diputar oleh penggunanya dalam kurun waktu seminggu. Hal tersebut tidak lepas dari algoritma media sosial.

Pada tahun 2011, Eli Parisier merilis The Filter Bubble: What Internet Is Hiding From You, dalam bukunya ia menjelaskan mesin pencarian internet dan algoritmanya membuat pengguna semakin mendapatkan informasi yang menegaskan keyakinan mereka sebelumnya.

Baca Juga: Filter Instagram tidak bisa digunakan, Ini Cara Mengatasi Kenapa Efek IG Tidak Bisa Digunakan

Sejatinya algoritma yang disajikan oleh media sosial dapat membantu untuk memudahkan pengguna dalam mencari informasi dengan mudah.

Namun, algoritma dapat membuat seseorang terisolasi secara intelektual.

Filter Bubble dapat membuat penggunanya hanya berfokus pada satu sudut pandang berita yang disukai dan acap kali mengabaikan informasi lainnya.

Informasi-informasi tersebut muncul dari histori pencarian, followers, hingga riwayat konten yang disukai atau yang disimpan.

Dampak buruk dari Filter Bubble juga membuat insight pengguna sosialnya semakin sempit.

Kondisi ini disebut dengan echo chamber, dimana penggunanya merasa mengetahui semua hal yang sedang diberitakan, padahal sebenarnya tidak.

Bahaya Filter Bubble yakni banyaknya situs online yang dapat melihat informasi pengguna.

Situs-situs tersebut biasanya menawarkan konten-konten melalui identifikasi seperti browsing history, usia, gender, lokasi, dan data-data lainnya.

Hal tersebut membuat internet bukan lagi tempat yang ramah privasi.

Hal ini berdampak pada situs-situs internet yang dapat menjual profil pengguna kepada mitra kerjanya.

Hal inilah yang membuat iklan yang ditampilkan di situs internet sesuai dengan apa yang pengguna sukai.

Menurut Eli, dengan adanya Filter Bubble dapat membuat bias penggunanya.

Berdasarkan Farnam Street, Eli mengungkapkan, “Dunia yang dibangun dari kesamaan (hal yang familier) adalah tempat kita tidak bisa belajar apa-apa.”

Untuk menghindari Filter Bubble, pengguna dapat mencari informasi sesuai dengan keinginannya.

Lebih lanjut, pengguna dapat menerapkan sikap kritis dari informasi yang diterima melalui internet.

Hal ini berguna menghindari bias informasi yang diterima.

Sedangkan untuk mengurangi Filter Bubble, pengguna dapat menghapus browsing history di peramban pengguna. Langkah terakhir yaitu dapat mengaktifkan fitur ad-blocker.***

Editor: D. W. Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah