Khutbah Jumat Edisi 28 Mei 2021 tentang Alasan Muslim di Dunia Membela Palestina

- 26 Mei 2021, 13:26 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat
Ilustrasi Khutbah Jumat /Pexels / Ahmad Robani

Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap juru adzan di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asy’ariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan shubuh.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi adalah penganut mazhab Syafi’i dalam fiqih dan pengikut mazhab Asy’ari dalam aqidah.

Sang sultan memiliki perhatian yang sangat besar dalam penyebaran aqidah Asy’ariyyah. Beliau adalah seorang sultan yang hafal Al-Qur’an, hafal kitab at-Tanbih, sebuah kitab yang menjelaskan tentang fiqih mazhab Syafi’i, dan hafal kitab al-Hamasah, sebuah kitab himpunan bait-bait syair.

Sultan Shalahuddin, sebagaimana dijelaskan Imam as-Suyuthi dalam al-Wasa’il fi Musamarah al-Awa’il adalah seorang yang memegang teguh ajaran agama, wara’, pejuang, mujahid dan seorang yang bertakwa.

Melihat perhatian khusus Sultan Shalahuddin terhadap penyebaran aqidah Asy’ariyyah, Syekh Muhammad bin Hibatillah al-Barmaki lalu menyusun kitab yang berisi bait-bait nazham dalam ilmu aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang ia beri judul Hada’iq al-Fushul wa Jawahir al-Ushul.

Kitab itu lalu dihadiahkan oleh pengarangnya kepada Sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Shalahuddin lantas memerintahkan kepada semua madrasah untuk mengajarkan kitab tersebut. Sebab itu, kitab itu kemudian terkenal dengan sebutan al-‘Aqidah ash-Shalahiyyah.

Di antara yang tertulis dalam kitab tersebut adalah beberapa bait berikut ini:

وصانعُ العــالمِ لا يحويهِ # قطرٌ تعالى اللهُ عـن تشبيهِ قد كانَ موجودًا ولا مكانَا # وحكمهُ الآن على ماكـانَ سُبحانهُ جلّ عن المكـانِ # وعـزّ عن تغيُرِ الزمانِ فقد غَـلا وزادَ في الغُـلوِ # مــن خصهُ بجهةِ العـلو

Sang Pencipta Alam tidak diliputi tempat, Allah Mahasuci dari penyerupaan terhadap makhluk Allah ada sebelum adanya tempat, dan Dia sekarang tetap seperti sedia kala, ada tanpa tempat Mahasuci Allah dari tempat, dan Dia Mahasuci dari peredaran masa Sungguh telah melampaui batas, orang yang mengkhususkan-Nya di arah atas Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Apa yang dapat kita lakukan untuk saudara-saudara kita di Palestina? Berjihad membantu mereka secara fisik melawan para penjajah, jelas kita tidak mampu.

Yang dapat kita lakukan adalah mengulurkan bantuan dana untuk meringankan penderitaan mereka. Minimal, kita bantu mereka dengan doa. Karena doa adalah senjata seorang Mukmin.

Halaman:

Editor: D. W. Kusuma

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah