Network
PR Metro Lampung News-- Akan terjawab apakah perbedaannya antara pemilu pertama dengan pemilu pemilu masa orde baru?
Perbedaan antara pemilu pertama di Indonesia dengan pemilu-pemilu masa Orde Baru (Orde Baru adalah rezim pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dari tahun 1967 hingga 1998) dapat dilihat dari beberapa aspek, termasuk:
-
Konteks Politik: Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 diadakan setelah kemerdekaan Indonesia dan merupakan pemilu pertama yang diadakan setelah berakhirnya periode penjajahan Belanda. Pemilu ini merupakan salah satu yang pertama kali melibatkan partisipasi yang luas dari masyarakat Indonesia dalam proses politik. Sementara itu, pemilu-pemilu di masa Orde Baru diwarnai oleh otoritarianisme dan konsolidasi kekuasaan oleh rezim Soeharto, di mana pemilu-pemilu tersebut sering kali dipandang sebagai alat legitimasi bagi pemerintah yang berkuasa.
-
Keterbukaan Politik: Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 relatif lebih terbuka dan kompetitif dibandingkan dengan pemilu-pemilu masa Orde Baru. Pada pemilu pertama tersebut, terdapat banyak partai politik yang berpartisipasi, dan hasilnya mencerminkan keragaman politik yang ada di Indonesia. Di sisi lain, pemilu-pemilu di masa Orde Baru cenderung terkontrol secara ketat oleh pemerintah, dengan pembatasan terhadap partai politik dan kandidat yang dapat berpartisipasi serta pengawasan yang ketat terhadap proses pemilihan.
-
Pengaruh Militer: Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 terjadi dalam konteks ketidakstabilan politik dan ketegangan antara militer dan partai-partai politik. Meskipun militer berperan dalam proses politik, kehadirannya tidak selalu mendominasi. Di bawah rezim Orde Baru, militer memiliki peran yang sangat kuat dalam politik, dan kehadirannya sangat terasa dalam proses pemilu dan administrasi negara secara umum.
-
Pemilihan Presiden: Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 menghasilkan pemilihan konstituante yang kemudian memilih presiden. Sementara itu, di bawah Orde Baru, pemilihan presiden dilakukan melalui MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), yang sebagian besar anggotanya diatur oleh rezim Soeharto. Pemilihan presiden di masa Orde Baru cenderung menjadi formalitas, dengan Soeharto terpilih kembali secara berkala tanpa adanya tantangan serius.
Secara keseluruhan, perbedaan antara pemilu pertama di Indonesia dengan pemilu-pemilu masa Orde Baru mencakup aspek-aspek seperti keterbukaan politik, peran militer, dan proses pemilihan presiden. Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah politik Indonesia karena menandai awal dari eksperimen demokrasi multipartai di negara tersebut. Sementara itu, pemilu-pemilu masa Orde Baru sering kali dianggap sebagai contoh otoritarianisme dan kurangnya demokrasi yang sejati.
