Network
PR Metro Lampung News-- Jelang hari jadi DKI Jakarta, pihak pemerintah daerah mengadakan proyek Sejuta Puisi Untuk Jakarta yang mengundang seluruh warga Indonesia untuk berpartisipasi.
Proyek Sejuta Puisi Untuk Jakarta adalah kegiatan cipta puisi yang terbuka bebas bagi semua orang yang ingin menulis tentang Jakarta dalam bentuk puisi.
Seluruh puisi yang terkumpul akan dibuat menjadi antologi untuk koleksi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B Jassin.
Usia jakarta memang jauh lebih tua dari Indonesia sebagai sebuah negara. Meskipun sempat beberapa kali berubah nama, dari sunda kelapa, Jayakarta, Batavia dan baru menjadi Jakarta pada 1942.
Baca Juga: 6 Contoh Puisi Cinta Memperingati Hari Buku Nasional 2022 Terbaru dengan Makna Mendalam
Perhitungan usia tersebut baru mulai dilakukan pada tahun 1527, ketika nama Sunda Kelapa telah berubah menjadi Jayakarta.
Nama ini diplih sebagai simbol kemenangan Kesultanan CIrebon dengan dibantu Demak dalam upaya memisahkan diri dari kerajaan sunda.
Kemenangan tersebut membuat Sunda kelapa dikuasai Cirebon dan Fatahillah respi menamai sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang berarti kemenangan dan dicapai.
Penduduk Jakarta sampai hari ini terdiri dari beragam suku dan bangsa.
Menurut catatan, multikulturalisme Jakarta dapat dilihat dari bahasa yang digunakan oleh kelompok-kelompok masyarakat Jakarta, seperti bahasa bugis, ambon, madura, pecok, portugis, belanda, tamil, dan tak luput juga, bahasa isyarat.
Keragaman tersebut yang nampak ingin dihadirkan dalam proyek Sejuta Puisi Untuk Jakarta.
Kegiatan ini diusung untuk mewujudkan agenda Kota Jakarta sebagai UNESCO’s city of literature, atau predikat kota sastra dari UNESCO.
Proyek ini telah dibuka sejak 1 April 022 lalu.
Batas pengumpulan puisi terakhir adalah 31 Mei 2022.
Berdasarkan keterangan yang tertera pada laman situs Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta, Proyek ini digalang untuk merayakan hari Jadi kota Jakarta yang ke-495.
Pengirim terbanyak dan pengirim puisi terbaik akan diberi apresiasi dalam bentuk hadiah berupa laptop, ponsel pintar, dan sebagainya.
Puisi yang bisa diikutsertakan perlu memenuhi syarat-syarat tertentu.
Puisi harus original, bukan plagiat dari karya orang lain.
Karya juga tidak boleh menyinggung SARA, pornografi, tindak kriminal, jangan kebencian, dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Karya puisi yang dikumpulkan pun harus baru, dalam artian belum pernah dipublikasikan dimanapun sebelumnya dan sedang tidak terikat kontrak untuk penerbitan dengan pihak manapun.
Pengumpulan puisi dapat dilakukan melalui email dengan karya yang telah disimpan dalam bentuk file PDF dengan tidak melebihi ukuran 2 MB.
Informasi lebih detail dapat diperoleh pada laman Instagram Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta @jakartalibrary atau Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin @pds_hbjassin.***
