PR Metro Lampung News-- Pantai yang berada di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau kini tercemar oleh limbah minyak hitam. Limbah itu berupa minyak yang akan menempel di telapak kaki ketika berenang di pantai setempat.
Dilansir dari Antara salah satu kawasan yang merasakan dampak limbah itu adalah kawasan Madu Tiga Beach and Resort. Pengelola kawasan, Amran menjelaskan bahwa limbah minyak hitam mulai tampak kotor di bagian bibir pantai pada Jumat, 27 November 2020 lalu.
Akibatnya, kawasan pantai ditutup sementara waktu. "Tutup sejak Sabtu (28 November) pagi. Tapi sore harinya kembali dibuka, karena sudah dibersihkan oleh tim kami," tutur Amran.
Selain objek wisata pantai yang merugi karena adanya limbah. Para nelayan juga merasakan dampak buruknya.
Laut yang tercemar membuat mereka tidak bisa melaut dan mendapatkan ikan sebagai mata pencaharian. Salah satu nelayan yang ada di Bintan, Ahmad, mengungkapkan harapannya agar pemerintah turut membantu mencegah adanya limbah masuk ke pantai.
Ia mengatakan jangan sampai kondisinya seperti tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah tidak ada solusi untuk menanggulangi limbah ini. Sehingga para nelayan selalu merugi tiap tahunnya. ***