BMKG Jembrana Memperingatkan Potensi Terjadinya Gelombang Besar di Selat Bali Penyebab Tenggelamnya KMP Yunice

30 Juni 2021, 18:43 WIB
Imbauan BMKG Potensi Terjadinya Gelombang Besar di Selat Bali Penyebab Tenggelamnya KMP Yunicee /Twitte AgilWiratama97/

PR Metro Lampung News-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG kabupaten Jembrana kembali memperingatkan potensi terjadinya gelombang besar di Selat Bali.

Kondisi cuaca yang seperti itulah yang menjadi salah satu penyebab dari tenggelamnya Kapal Motor Penumpang atau KMP Yunicee pada Selasa, 29 Juni 2021.

Seperti yang disampaikan oleh Agit Setiyoko selaku Kepala Tata Usaha BMKG Jembrana pada Rabu, 30 Juni 2021.

Agit menyampaikan bahwa pihaknya, BMKG Jembrana selalu memberikan prakiraan cuaca kepada semua pihak terkait untuk berbagai kepentingan.

Ia juga telah memperingatkan potensi terjadinya gelombang besar di musim timur seperti ini, khususnya Selat Bali.

Agit menyatakan bahwa, saat terjadi tenggelamnya KMP Yunicee, data di BMKG menunjukkan kondisi langit cerah berawan dengan potensi curah hujan rendah hingga sedang.

Sedangkan potensi gelombang sekitar 0,75 sampai 4 meter.

Ia juga menambahkan bahkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG Jembrana ini berlaku selama tiga hari. Jadi data prakiraan itu berlaku untuk tanggal 29 Juni sampai 1 Juli 2021.

Menurut keterangan para saksi, peristiwa tenggelamnya KMP Yunicce itu disebabkan karena arus kuat yang disertai gelombang besar. Persis seperti yang diprediksikan pihak BMKG.

KMP Yunicee dikabarkan tenggelam di Selat Bali saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, provinsi Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, kabupaten Jembrana.

KMP Yunicee dalam manifes membawa 16 anak buah kapal atau ABK dan 41 penumpang.

Hingga saat ini, Rabu, 30 Juni 2021, telah ditemukan tujuh orang meninggal dunia di wilayah kabupaten Jembrana yang kemudian seluruhnya dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Negara.

Tujuh jenazah tersebut kini sudah diambil oleh pihak keluarganya setelah di identifikasi.

Selain itu, Sebagian besar korban tenggelamnya KMP Yunicee yang telah diselamatkan oleh kapal lain juga dibawa ke Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.

Menurut berbagai sumber, terdapat lima buah kapal yang menyelamatkan korban tenggelamnya KMP Yunicee ini. Tiga kapal menuju Pelabuhan Ketapang dan dua kapal menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Dalam rangka memudahkan proses koordinasi, komunikasi dan informasi, Polres Jembrana kini membuka posko di dalam Pelabuhan Gilimanuk.

Posko ini terletak berdekatan dengan dermaga LCM atau pintu keluar Pelabuhan.

Hingga saat ini, pihak Tim gabungan Basarnas, TNI Angkatan Laut, dan kepolisian masih terus melakukan penyisiran di Selat Bali untuk mencari korban yang belum ditemukan.

Itulah ulasan tentang BMKG yang memperingatkan potensi terjadinya gelombang besar di Selat Bali yang menjadi penyebab tenggelamnya KMP Yunicee.***

Editor: Alfanny Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler