Ramai Jadi Perbincangan, Berikut Fakta Seputar Kedubes dan Negara Singapura

21 Mei 2022, 14:57 WIB
Fakta Seputar Kedubes Singapura dan Negaranya /Pixabay / Squirrel_photos/

 

PR Metro Lampung News-- Beberapa hari terakhir, Singapura menjadi perbincangan publik terkait masalah imigrasi dari Ustad Abdul Somad (UAS).

Keterangan dari kedubes Singapura menjadi hal yang dianggap bermasalah dan menyinggung kelompok masyarakat tertentu.

Di luar dari masalah tersebut, terdapat banyak fakta menarik tentang Singapura dan sejarah hubungan kerjasamanya dengan Indonesia.

Kedubes Singapura di Jakarta telah lama berdiri sebagai simbol dari hubungan bilateral antara Singapura dan Indonesia.

Baca Juga: UAS Resmi Menikah Dengan Fatimah Az Zahra, Ini Doa Ucapan Selamat Kepada Seseorang yang Menikah

Lebih spesifiknya, bangunan gedung tersebut telah berdiri sejak 7 September 1967 dan duta besarnya yang pertama adalah Mr. P S Raman.

Letak bangunan beralamat di daerah kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Posisinya bersebelahan dengan Kedutaan Besar Belanda.

Sebagai satu dari banyak kantor kedutaan negara yang menjalin hubungan kerjasama dengan Indonesia, Kedubes Singapura memiliki kerja sama dengan lembaga negara Indonesia di bidang urusan luar negri, perdagangan dan industri, pembangunan ekonomi, pertahanan, dan kewirausahaan.

Sedangkan duta besar yang saat ini menjabat adalah Mr. Anil Kumar Nayar.

Singapura sendiri adalah negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer.

Mereka memiliki Presiden sebagai pemimpin negara dan perdanametri sebagai pemimpin pemerintahan.

Perdana Menteri yang tengah menjabat adalah Le Hsien Loong.

Sedangkan kepala negaranya adalah Presiden Halimah Yacob.

Warga negara Singapura didominasi oleh etnis Tionghoa, disusul etnis Melayu, India, dan etnis lainnya.

Bahasa yang umum digunakan adalah Bahasa Inggris dengan logat khas yang kerap dijuluki Singlish oleh masyarakat Indonesia.

Meskipun demikian, rupanya Bahasa Nasional Singapura adalah Bahasa Melayu.

Hal ini tertulis dalam dokumen pernyataan resmi dari pemerintah Singapura yang dikeluarkan pada tahun 1965.

Luas Singapura sedikit lebih besar dari Jakarta, yaitu 728,6 Km persegi. Sedangkan Jakarta adalah 661,5 Km persegi.

Masyarakat Indonesia menjadikan Singapura sebagai destinasi wisata belanja dan wisata kota.

Hal ini karena Singapura memiliki pusat perbelanjaan yang megah dan taman hiburan yang memukau.

Selain itu, negara ini memang tidak memiliki objek alam yang ikonik ataupun objek sejarah dan budaya yang lekat dengan identitas kebangsaannya.

Warga Indonesia yang ingin mengunjungi Singapura tidak memerlukan visa sebagai syarat masuk.

Pengunjung cukup memiliki paspor dan mengisi kartu imigrasi yang diisi secara lengkap.

Apabila terdapat kekurangan saat pengisian kartu, petugas imigrasi akan meminta pengunjung yang berrsangkutan untuk melengkapinya agar dapat melewati pos imigrasi di bandara.

Makanan yang banyak disebut sebagai kuliner nasional khas negara tersebut adalah Nasi Ayam Hainan.

Nasi dimasak dalam air kaldu ayam dan disajikan dengan potongan daging ayam yang dilengkapi dengan potongan jahe, minyak cabai, dan kecap.

Nah itu tadi beberapa fakta tentang Kedubes dan negara Singapura.***

Editor: D. W. Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler