PR Metro Lampung News-- Pelecehan verbal atau verbal abuse sering terjadi di kalangan masyarakat.
Bahkan, tanpa disadari pelecehan ini terkadang juga dapat menimpa diri kita sendiri.
Berikut akan dibahas mengenai penjelasan tentang arti pelecehan verbal beserta contoh kasusnya.
Pelecehan sendiri dibagi menjadi dua, yakni pelecehan verbal dan non verbal.
Pelecehan verbal adalah jenis pelecehan yang mengacu pada tindakan verbal seperti menggunakan lisan maupun gerakan tubuh tanpa melibatkan kontak fisik.
Sedangkan pelecehan non verbal adalah pelecehan yang melibatkan kontak fisik terhadap korbannya.
Kedua pelecehan ini sama-sama merugikan dan membuat trauma tersendiri bagi para korbannya.
Khususnya pelecehan verbal, kini marak terjadi di berbagai tempat umum.
Namun nyatanya pelecehan verbal juga dapat terjadi dalam hubungan rumah tangga.
Ada beberapa macam contoh tindakan yang termasuk dalam pelecehan verbal.
1. Bersiul atau catcalling
Orang sering tak menyadari bahwa siulan atau catcalling yang memiliki niat menggoda dapat termasuk ke dalam aksi pelecehan verbal.
Pelaku catcalling biasanya sadar jika perbuatannya akan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi korbannya.
2. Memanggil nama dengan ejekan
Banyak orang yang dengan seenaknya mengganti nama panggilan seseorang dengan sebuah kata kasar yang tidak dikehendaki.
Bahkan, panggilan tersebut biasanya bersifat menjatuhkan, mengejek, ataupun bernada mesum.
3. Membentak dan memaki dengan kasar
Sebuah tindakan yang berupa bentakan kasar juga termasuk ke dalam pelecehan verbal.
Tanpa disadari, sikap ini bahkan sering terjadi dan dianggap sebagai hal yang lumrah di kehidupan rumah tangga.
4. Mengancam seseorang
Ancaman sering dilakukan oleh kebanyakan orang sebagai bentuk upaya perlawanan diri.
Ancaman juga ditujukan untuk mengintimidasi seseorang agar ia patuh.
Segala bentuk ancaman termasuk ke dalam pelecehan verbal karena membuat korban merasa takut dan terancam.
Demikian penjelasan tentang arti pelecehan verbal atau verbal abuse beserta contoh.***